- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama anggota DPRD Erwin Ismail saat menyambangi warga yang berbelanja di pasar murah di Kelurahan Buladu, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Senin (14/7/2025). (Foto : mcgorontaloprov/mila)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 14 Juli 2025 | 16:11 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 143
Kota Gorontalo, InfoPublik — Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali menggelar pasar murah sebagai langkah konkret dalam pengendalian inflasi dan memudahkan masyarakat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Kegiatan yang berlangsung di Kelurahan Buladu, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Senin (14/7/2025) itu menjadi bukti nyata respons cepat pemerintah terhadap dinamika harga sembako di pasaran.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menegaskan bahwa inisiatif itu merupakan hasil penyerapan aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui DPRD.
“Program ini dirancang bersama legislatif untuk memastikan manfaatnya tepat sasaran. Aspirasi rakyat bisa datang dari tingkat desa hingga provinsi,” ujar Gusnar.
Sebanyak 1.000 paket sembako disediakan dengan harga terjangkau, masing-masing senilai Rp95.000.
Setiap paket berisi tujuh komoditas utama, termasuk beras (Rp5.000/kg), telur (10 butir Rp10.000), ayam potong (Rp20.000/ekor), serta bawang merah, gula pasir, minyak goreng, dan cabai rawit dengan harga Rp10.000 per item.
Selain itu, tersedia pula kebutuhan pokok non-subsidi dengan harga distributor untuk memperluas pilihan masyarakat.
Gusnar menyoroti kecenderungan kenaikan harga sembako belakangan ini.
Untuk memantau perkembangan harga, Pemprov menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dan berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk mempercepat distribusi stok beras.
“Kami akan terus gelar pasar murah di wilayah lain, seperti Kota Utara dan Kota Selatan, sebagai bentuk antisipasi,” tambahnya.
Kegiatan itu dihadiri oleh anggota DPRD Erwin Ismail, Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo Sukril Gobel, Kepala Dinas Kumperidag Risjon Sunge, serta perwakilan BPS dan Bank Indonesia.
Kehadiran mereka mempertegas kolaborasi multipihak dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.(mcgorontaloprov/mila)