Buleleng Perkuat Ketahanan Pangan dengan Neraca Bahan Makanan Terbarukan

: Ilustrasi lahan pertanian di Kabupaten Buleleng.(Dok.distan.bulelengkab.go.id)


Oleh MC KAB BULELENG, Rabu, 16 Juli 2025 | 18:40 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 165


Buleleng, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berkomitmen memperkuat ketahanan pangan daerah, melalui pengembangan Neraca Bahan Makanan (NBM) yang diperbarui secara berkala.

Langkah itu diambil untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, merata, dan bergizi bagi seluruh masyarakat. NBM menjadi alat vital dalam memetakan potensi, kebutuhan, serta kekurangan pangan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, I Gede Putra Aryana, mengatakan bahwa NBM membantu pemerintah memahami kondisi pangan secara menyeluruh.

“Melalui neraca ini, kita bisa mengetahui apa yang kita miliki, apa yang kurang, dan bagaimana memastikan akses pangan yang cukup dan sehat bagi masyarakat,” ujarnya.

Komoditas utama yang menjadi fokus dalam penyusunan NBM meliputi beras, jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, sayur dan buah lokal, daging ayam, ikan, telur, serta minyak nabati.

Pemilihan komoditas itu didasarkan pada kebutuhan konsumsi harian masyarakat sekaligus potensi unggulan lokal yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Proses penyusunan NBM melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, Bappeda, kelompok tani, BUMDes, pelaku usaha lokal, hingga akademisi.

Data dikumpulkan melalui survei rumah tangga dan pencatatan produksi dari sektor pertanian, peternakan, serta perikanan. Selanjutnya, data diolah menggunakan perangkat lunak *National Food Management System* (NFMS) untuk menghasilkan neraca yang akurat dan responsif terhadap dinamika pangan.

“NBM bukan sekadar kumpulan angka, melainkan instrumen perencanaan yang mendasari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), hingga program kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Bahkan, dalam situasi bencana atau krisis, data ini menjadi panduan penting,” tegas Aryana.

Untuk memastikan relevansi data, NBM diperbarui setiap tiga bulan. Namun, lebih dari itu, Aryana menekankan pentingnya NBM sebagai pendorong terwujudnya desa-desa mandiri pangan.

“Target kami bukan hanya ketahanan pangan, melainkan kedaulatan pangan. Kami ingin Buleleng mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri,” ujarnya. (MC Kab.Buleleng/Rka)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
Sembako Murah Jadi Kado HUT ke-80 RI untuk Warga Maluku Tenggara
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:54 WIB
Rutan Kelas I Pekanbaru Kembangkan Pertanian dan Perikanan untuk WBP
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Indramayu Siapkan Gerakan Pangan Murah Serentak
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:45 WIB
Kerja Nyata dan Efisiensi Anggaran Jadi Kunci Kemajuan Bangsa
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 17:23 WIB
Gorontalo Galakkan Program Pekarangan Pangan Bergizi untuk Ketahanan Pangan
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:31 WIB
Pemkot Singkawang Perkuat Ketahanan Pangan lewat Edukasi Gizi Seimbang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:29 WIB
Drone Pertanian Jadi Akselerator Modernisasi Pertanian Lumajang
-->