- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Suasana pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo yang berlangsung di Ballroom Gedung Azalea, Kota Gorontalo, Kamis (17/7/2025). Foto – Nova Diskominfotik
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 18 Juli 2025 | 09:20 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 185
Kota Gorontalo, InfoPublik –Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengendalikan inflasi daerah.
Hal itu disampaikan Idah Syahidah. saat memimpin rapat tinggi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo di Ballroom Gedung Azalea, Kota Gorontalo, Kamis (17/7/2025).
Menurut Idah, inflasi bukan sekadar masalah ekonomi, melainkan menyangkut kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok rentan dan berpenghasilan rendah.
“Menjaga inflasi berarti menjaga daya beli masyarakat. Ini adalah kerja lintas sektor dan lintas kewenangan yang tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri,” tegas Idah.
Ia meminta seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, Bank Indonesia, BPS, Bulog, serta TNI/Polri, untuk terus bersinergi dalam memitigasi kenaikan harga komoditas strategis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Gorontalo pada tahun 2025 tumbuh sebesar 6,07% (year-on-year), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yang hanya 4,80%.
Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang tertinggi dengan pertumbuhan 9,67%, sementara ekspor barang dan jasa tumbuh 8,40%, menjadi penggerak utama perekonomian.
Di sisi inflasi, Gorontalo berhasil mencatatkan angka yang lebih rendah dari nasional. Inflasi year-on-year semester I-2025 hanya 0,80%, jauh di bawah inflasi nasional sebesar 1,87%. Sementara inflasi month-to-month Juli 2025 sebesar 0,37% dan year-to-date 1,05%.
Meski inflasi terkendali, Idah mengingatkan adanya tekanan pada beberapa komoditas strategis seperti tomat, bawang merah, beras, dan cabai rawit.
Khusus cabai rawit, meski gerakan penanaman telah digalakkan, tingginya konsumsi masyarakat Gorontalo membuat harganya tetap tinggi.
Idah mengapresiasi kinerja TPID yang telah menjaga stabilitas harga, namun menekankan pentingnya komunikasi efektif dan pengendalian permintaan agar inflasi tetap terkendali.
“Kerja kolektif semua pihak harus terus berlanjut agar manfaatnya dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.(mcgorontaloprov/echin)