- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie bersama Wakil Wali Kota Gorontalo, Wakil Bupati Gorontalo Utara, jajaran pimpinan instansi vertikal, Plt Asisten II, pada pelaksanaan High Level Meeting TPID, Kamis, (17/7/2025). Foto – Nova Diskominfotik.
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 18 Juli 2025 | 09:50 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 197
Kota Gorontalo, InfoPublik –Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam upaya pengendalian inflasi.
Hal itu disampaikan saat memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Semester II di Ballroom Gedung Azlea, Kamis (17/7/2025).
Pertemuan itu dihadiri kepala daerah kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo, instansi vertikal, serta BUMN seperti Bulog, PLN, Pertamina, BPS, dan BMKG.
Idah menyoroti inflasi yang masih terjadi di sektor kebutuhan pokok, terutama beras, cabai, tomat, dan bawang.
Ia mengapresiasi langkah Dinas Ketahanan Pangan yang bekerja sama dengan Bulog menyalurkan bantuan beras 116 ton untuk masyarakat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) desil I dan II.
"Distribusi 10 kg per bulan di Juni-Juli diharapkan tuntas pertengahan Juli agar manfaatnya segera dirasakan," jelasnya.
Tingginya konsumsi beras masyarakat Gorontalo mencapai 7,53 kg per orang per bulan menjadi tantangan tersendiri. Wagub mendorong diversifikasi pangan lokal seperti singkong, jagung, dan umbi-umbian untuk mengurangi ketergantungan pada beras.
Di sektor energi, Idah meminta Pertamina memastikan distribusi LPG 3 kg merata, terutama di daerah pelosok seperti Desa Cempaka Putih, Gorontalo Utara, yang belum memiliki pangkalan resmi.
"Harga gas melon masih fluktuatif dan membebani masyarakat. Pengawasan lapangan harus diperketat," tegasnya.
PLN juga menjadi sorotan akibat keluhan pemadaman listrik di Wonosari dan Paguyaman Pantai. Meski Gorontalo surplus listrik, Idah meminta PLN memperbaiki gangguan teknis seperti pohon tumbang atau kabel rusak.
Bulog memastikan stok beras aman hingga Desember 2025 tanpa temuan beras oplosan. Sidak pasar dan analisis harga berkala terus dilakukan untuk memantau inflasi.
Gorontalo berhasil mencatat inflasi terkendali dengan year on year 0,80% di semester I 2025, lebih rendah dari nasional (1,87%).
Inflasi month to month sebesar 0,37% dan year to date 1,05%. "Inflasi bukan sekadar angka, tapi menyangkut kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi semua pihak kunci keberhasilan," pungkas Idah. (mcgorontaloprov/echin)