- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Bupati Thaher Hanubun Tekankan Pentingnya Sinergi dan Data Akurat dalam Pembangunan Maluku Tenggara. Foto : Rikhard
Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA, Senin, 28 Juli 2025 | 21:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 232
Langgur, InfoPublik – Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan lima tahun ke depan sangat ditentukan oleh ketepatan pemetaan kawasan, fokus kebijakan, serta kolaborasi antarlevel pemerintahan.
Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 yang digelar di Aula Kantor Bupati, Senin (28/7/2025).
“Musrenbang bukan sekadar formalitas, tetapi momentum strategis untuk menentukan arah peradaban Maluku Tenggara,” tegas Bupati Thaher di hadapan para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Bappenas dan Bappeda Provinsi Maluku.
Dalam arahannya, Bupati menyoroti tiga hal krusial:
Menurutnya, partisipasi aktif dari seluruh pihak, khususnya masukan dari bawah (bottom-up), sangat penting agar RPJMD yang disusun bersifat implementatif dan adaptif terhadap kondisi riil di lapangan.
“Maluku Tenggara tidak bisa berjalan sendiri. Kita membutuhkan harmonisasi kebijakan dengan Bappenas dan Bappeda Provinsi agar pendanaan dari APBN, APBD Provinsi, maupun APBD Kabupaten dapat dimaksimalkan secara efektif,” imbuhnya.
Bupati juga menekankan bahwa setiap wilayah di Maluku Tenggara memiliki karakteristik, potensi, dan tantangan masing-masing. Oleh karena itu, strategi pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi lokal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, peningkatan sumber daya manusia, dan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok daerah.
“Lima tahun ke depan akan menjadi fondasi dalam mewujudkan Maluku Tenggara yang mandiri, cerdas, demokratis, dan berkeadilan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Indonesia Timur Bappenas, Ika Retna Wulandari, mengingatkan bahwa keselarasan antara pusat dan daerah menjadi syarat utama keberhasilan RPJMD. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan Musrenbang sebagai ruang konsolidasi kebijakan lintas sektor.
“RPJMD harus menjadi alat integrasi pembangunan, bukan sekadar dokumen formalitas,” ujar Wulandari.
MC.Maluku Tenggara/Adolof Labetubun.