- Oleh MC KAB BLORA
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:44 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Senin, 4 Agustus 2025 | 05:58 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 190
Agam, Infopublik – Pagi yang sejuk di jantung Kabupaten Agam dipenuhi semangat dan deru ban sepeda. Ratusan pesepeda dari berbagai kabupaten, kota, bahkan provinsi tetangga berkumpul di Lubuk Basung untuk mengikuti acara Gowes Adventure Wisata Fun Bike “Lubas Bangkit” 2025, yang resmi dilepas oleh Bupati Agam, Benni Warlis.
Ajang olahraga sekaligus wisata ini digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-32 Lubuk Basung sebagai Ibukota Kabupaten Agam, sekaligus menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Ini bukan sekadar bersepeda, tapi perjalanan penuh semangat untuk membangkitkan energi baru bagi Agam,” ujar Bupati, Minggu (3/8/2025).
Ketua Panitia, Marta Risman, mengungkapkan bahwa peserta gowes datang dari berbagai wilayah—mulai dari komunitas sepeda lokal di Sumbar hingga dari provinsi tetangga. “Ini jadi ajang silaturahmi, juga kesempatan menunjukkan bahwa Lubuk Basung siap menyambut siapa pun dengan keindahan alam dan keramahan warganya,” ucapnya.
Rute yang dilalui peserta membawa mereka melewati spot-spot wisata lokal, sentra UMKM, serta kawasan perkampungan yang asri. Banyak peserta menyempatkan diri berhenti untuk mencicipi jajanan lokal, memotret pemandangan sawah, dan berinteraksi dengan warga.
Dalam pidatonya sebelum pelepasan peserta, Bupati Benni Warlis menyampaikan harapan besar di balik kegiatan ini.
“HUT ke-32 Lubuk Basung harus menjadi momentum refleksi. Pembangunan bukan hanya tugas pemerintah. Kita butuh keterlibatan semua pihak—komunitas olahraga, kreator muda, pelaku UMKM, semuanya punya peran untuk Agam yang lebih maju,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti gowes wisata dapat menjadi model partisipatif dalam pembangunan—menyentuh sektor pariwisata, ekonomi, hingga promosi budaya lokal.
Semangat “Lubas Bangkit” tidak hanya tercermin dari antusiasme peserta, tapi juga dari wajah-wajah warga di sepanjang rute. Banyak di antara mereka yang berdiri di tepi jalan, memberi semangat, membagikan air minum, atau sekadar melambaikan tangan.
Kemeriahan acara ini menegaskan bahwa Lubuk Basung bukan hanya pusat administratif, tapi juga jantung energi baru bagi kemajuan Agam, tempat di mana olahraga, budaya, dan kolaborasi tumbuh bersama.
“Kalau dulu orang ke Agam hanya untuk ke Danau Maninjau, sekarang mereka datang juga untuk ikut gowes, belanja hasil UMKM, dan mengenal semangat masyarakatnya,” kata salah satu peserta dari Payakumbuh.
Dengan kolaborasi apik antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas, Gowes “Lubas Bangkit” 2025 bukan hanya berhasil menyemarakkan hari jadi Lubuk Basung, tapi juga menjadi simbol kuat tentang bagaimana sebuah kota kecil bisa bergerak besar lewat kebersamaan.
Agam bangkit, Lubuk Basung berdenyut dengan semangat baru—dan sepeda menjadi kendaraan untuk menyampaikan pesan itu ke mana-mana. (MC Agam/Ikhsan)