- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Suasana penanaman padi di Desa Kosa, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Dok: G. Juna/ Prokompim Tidore.
Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 4 Agustus 2025 | 19:23 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 131
Tidore, InfoPublik- Kementerian Pertanian (Kementan) RI berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Balai Riset dan Pemuliaan Mutu (BRMP) Maluku Utara, serta Kodim 1505/Tidore, menggelar penanaman padi gogo sebagai bagian dari akselerasi luas tambah tanam (LTT) dalam mendukung ketahanan pangan Provinsi Maluku Utara. Kegiatan berlangsung di Desa Trans Kosa, Kecamatan Oba, Minggu (3/8/2025).
Aksi tanam bersama ini menjadi bagian dari upaya terpadu lintas sektor dalam mendorong optimalisasi lahan kering untuk produksi pangan, seiring dengan visi nasional dalam memperkuat kemandirian dan keberlanjutan sistem pertanian.
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tidore Kepulauan, Taher Husain, menyampaikan bahwa wilayahnya memiliki potensi lahan padi gogo yang luas, bahkan telah diatur dalam kebijakan tata ruang daerah.
“Perlu kami sampaikan bahwa untuk Trans Kosa dan Trans Tayawi yang bersebelahan, ada kurang lebih 600 hektare yang sudah kami tetapkan dalam Perda. Sehingga lahannya tidak bisa diotak-atik. Dalam RPJMD Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2026–2030, sektor pertanian menjadi salah satu faktor unggulan untuk mendukung Asta Cita Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujar Taher.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan menargetkan pembukaan lahan 100 hektare per tahun untuk padi gogo, dengan akumulasi 500 hektare dalam lima tahun ke depan. Target tersebut membutuhkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk penyediaan sarana dan prasarana pertanian.
“Kami berharap ada kolaborasi yang erat dari semua pihak, baik dari pusat, daerah, maupun lembaga riset dan TNI. Dengan demikian, target LTT bisa tercapai secara berkelanjutan,” kata dia.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan Kementan RI, Abdul Roni Angkat, menekankan bahwa kegiatan penanaman ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan simbol dari komitmen bersama untuk membangun ketahanan pangan nasional yang adaptif dan berdaya saing.
“Dengan kegiatan inilah, kita menanam harapan, menumbuhkan semangat, dan memanen keberhasilan di masa yang akan datang. Kita berharap penanaman padi gogo ini tidak hanya menjadi proyek jangka pendek, tetapi menjadi bagian dari transformasi sistem pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan,” jelas Abdul Roni.
Menutup sambutannya, ia menyambut baik dukungan dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan meminta agar seluruh kebutuhan pengembangan pertanian dapat segera diusulkan secara resmi ke pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangan.
MC Tidore