- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Wakil Bupati Merauke Fauzun Nihayah sata menyerahkan secara simbolis bantuan pangan beras kepada warga penerima di Kelurahan Karang Indah, Senin (4/8/2025)Foto :02/McMrk
Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 5 Agustus 2025 | 10:02 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 146
Merauke, InfoPublik - Penyaluran bantuan pangan beras untuk warga Kelurahan Karang Indah, Distrik Merauke, berhasil dilaksanakan pada Senin (4/8/2025) di bawah pengamanan ketat Polres Merauke dan Kodim 1707/Merauke.
Pelaksanaan itu berlangsung lancar, meskipun sempat diwarnai protes dari sebagian warga yang namanya tidak tercantum lagi dalam daftar penerima bantuan.
Pimpinan Cabang Bulog Merauke, Karennu, menegaskan bahwa total penerima bantuan pangan beras di kelurahan tersebut sebanyak 444 Kepala Keluarga (KK).
Setiap penerima mendapatkan alokasi beras untuk dua bulan, yaitu Juni dan Juli, dengan total 20 kilogram (kg) per KK. Secara keseluruhan, bantuan pangan beras yang disalurkan mencapai 8.880 kg.
Karennu mengatakan, komitmen Bulog untuk mengejar target penyaluran dengan dukungan semua pihak, termasuk aparat keamanan.
Data penerima yang digunakan, menurutnya, bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Perum Bulog itu sendiri.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang berkontribusi dalam kelancaran penyaluran.
Sementara itu, Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah, turut mengapresiasi sinergi baik antara Bapanas dan Bulog dalam penyaluran bantuan pangan beras.
Namun, ia mengakui bahwa kendala utama terletak pada validitas data penerima.
"Evaluasi perlu dilakukan supaya hanya yang betul-betul berhak mendapatkannya. Ini menjadi catatan kami pemerintah daerah untuk terus membenahi terkait data penerima bantuan kita," tegas Wabup Fauzun.
Meskipun ada masalah data, ia berharap bantuan ini tetap dapat meringankan beban warga, terutama masyarakat kurang mampu.
Kekhawatiran mengenai validitas data juga disuarakan oleh Anggota Komisi IV DPR RI, H. Sulaiman L Hamzah.
Ia menekankan pentingnya peran Lurah dan Distrik untuk turun langsung mengawasi penyaluran bantuan pangan beras guna meminimalisir ketimpangan.
"Saya lebih memastikan untuk bapak ibu lurah melakukan validasi data. Ada kemungkinan terjadi copy paste di tempat lain. Ada yang ekonominya sudah mapan tapi datanya masih ada," kata Sulaiman.
Sedangkan Lurah Karang Indah, Willibrodus Duran, mengakui bahwa pihaknya menjadi sasaran keluhan warga yang tidak lagi menerima bantuan pangan beras.
Ia menyoroti penurunan signifikan jumlah penerima dibandingkan periode sebelumnya.
"Kalau jumlah penerima sebelumnya itu 600-an kepala keluarga (KK), tapi sekarang turun menjadi 400-an kepala keluarga. Jadi banyak KK yang hilang sebagai penerima," kata Lurah Willibrodus.(McMrk/02/Ngr)