Disperkim Malut Rehabilitasi 700 Rumah Tidak Layak Huni

: Kantor Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Maluku Utara, di Sofifi, Selasa (5/8/2025)/ Fizri Nurdin.


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 5 Agustus 2025 | 17:39 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 167


Tidore, InfoPublik- Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Provinsi Maluku Utara akan merehabilitasi sebanyak 700 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada 2025. Namun, dari 10 kabupaten/kota di wilayah ini, tiga daerah belum masuk sebagai penerima manfaat, yakni Pulau Morotai, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Taliabu.

Program ini dijalankan melalui skema swakelola, dan baru menyasar tujuh daerah, yaitu Halmahera Timur, Halmahera Barat, Halmahera Utara, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sula.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Program Kawasan Permukiman Disperkim Malut, Firmansyah Meydiawan, membenarkan bahwa tiga kabupaten tersebut belum masuk dalam daftar intervensi bantuan RTLH tahun ini.

“Untuk Pulau Morotai, Halmahera Tengah, dan Kepulauan Taliabu, tahun ini belum masuk intervensi bantuan. Fokus kita masih di tujuh kabupaten/kota dulu,” jelas Firmansyah, di ruang kerjanya, di Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, Selasa (5/8/2025).

Dari total 700 unit rumah yang akan diperbaiki, rinciannya terdiri atas 100 unit rehabilitasi berat, 200 unit peningkatan kualitas rumah, dan 400 intervensi dapur sehat.

Verifikasi lapangan dilakukan oleh 34 Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang telah disebar ke wilayah sasaran selama dua pekan terakhir. Tujuannya adalah memastikan bahwa bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Nama-nama penerima masih diverifikasi, karena belum tentu semua yang diajukan layak dapat bantuan,” ujar Firmansyah.

Ia menjelaskan bahwa jenis bantuan yang diberikan akan disesuaikan berdasarkan hasil pemetaan kondisi rumah, apakah membutuhkan perbaikan berat, peningkatan kualitas, atau intervensi dapur sehat.

Untuk saat ini, wilayah dengan jumlah penerima terbanyak berada di Halmahera Barat, Halmahera Timur, dan Halmahera Utara.

Terkait kemungkinan masuknya tiga kabupaten yang belum mendapat bantuan, Firmansyah menyebut hal itu akan bergantung pada ketersediaan anggaran dan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program tahap pertama.

“Program ini akan terus berlanjut, tentu dengan mempertimbangkan hasil evaluasi di lapangan dan dukungan anggaran tahun depan,” kata dia.

(MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 31 Juli 2025 | 18:29 WIB
Pemkab Lumajang Renovasi Rumah Dua Lansia Tak Layak Huni di Karanglo
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 18 Juli 2025 | 07:01 WIB
Dari Gedek ke Rumah Layak, Pemkab Lumajang Angkat Martabat Warga Miskin
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Senin, 26 Mei 2025 | 16:14 WIB
Saat Atap Bocor Buati Ditambal dengan Cinta dan Kepedulian
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Kamis, 5 Desember 2024 | 12:40 WIB
New Posyandu Bidang Perumahan Rakyat: TP PKK Kalbar Realisasikan Bantuan RTLH
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 18 November 2024 | 12:30 WIB
Wamen PKP Ajak Masyarakat Terlibat dalam Pembangunan Rumah Layak Huni lewat Program BSPS
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 18 November 2024 | 12:33 WIB
Wamen PKP Dukung Pemkab Sumbawa Barat Capai Target Program 3 Juta Rumah
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Kamis, 7 November 2024 | 16:00 WIB
Pastikan Warga Punya Tempat Tinggal Layak, Pemkot Singkawang Perbaiki Puluhan RTLH
-->