- Oleh MC KAB BLORA
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:44 WIB
: Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail saat menerima audiensi Pimpinan Wilayah Bulog Sulutgo di rumah jabatan Gubernur, Selasa (5/8/2025). Foto – Ryan Diskominfotik
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 6 Agustus 2025 | 16:14 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 196
Kota Gorontalo, InfoPublik – Pemerintah pusat memberikan kabar gembira bagi petani jagung di Gorontalo dengan menetapkan kebijakan baru harga pembelian komoditas tersebut, disesuaikan berdasarkan kadar air.
Kebijakan itu diumumkan oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, usai menerima audiensi Pimpinan Wilayah Bulog Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Tengah (Sulutgo), Ermin Tora, di Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (5/8/2025).
Menurutr Gusnar, perubahan harga itu dilakukan sebagai respons atas kesulitan teknis yang dihadapi petani.
Sebelumnya, harga jagung Gorontalo untuk kadar air 14 persen memang terdengar menguntungkan.
Namun, syarat mencapai kadar air serendah itu seringkali sulit dipenuhi mayoritas petani karena keterbatasan alat pengering mekanis.
"Bapak Presiden mengambil kebijakan untuk jagung dengan kadar air 14 persen dihargai dengan harga baru, Rp6.400 per kilogram. Sedangkan untuk harga Rp5.500 per kilogram berlaku untuk jagung dengan kadar air 18-20 persen," Gusnar.
Gubernur meyakini penyesuaian harga berdasarkan tingkat pengeringan yang lebih realistis ini akan membantu petani.
Ia menyatakan, bahwa petani mampu memenuhi syarat kadar air 18-20 persen cukup dengan mengandalkan pengeringan sinar matahari alami.
Selain penyesuaian harga beli jagung berdasarkan kadar air, kebijakan baru juga mencakup bantuan biaya transportasi.
Gusnar mengatakan, pemerintah akan memberikan subsidi transportasi sebesar Rp200 untuk setiap kilogram jagung yang diangkut petani ke gudang Bulog.
Sementara itu, terkait isu ketersediaan dan harga beras yang dinilai masih belum menurun, Ermin Tora selaku Pimpinan Wilayah Bulog Sulutgo menyampaikan komitmen lembaganya.
Bulog akan terus menggenjot program stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Caranya, dengan meningkatkan penyaluran beras Stabilisasi Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional, ritel modern, dan pengecer eceran.
"Kita berharap dengan adanya pasokan beras yang kita masifkan ke pasar dan masyarakat, ini akan mempermudah masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau dan pada akhirnya itu akan membuat **harga beras pasaran lebih stabil," ujar Ermin.
Bulog juga berencana berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menggelar gerakan pangan murah guna lebih mendekatkan akses beras terjangkau kepada masyarakat. (mcgoronatloprov/ryan)