Pembebasan Lahan PSN Bendungan Karangnongko di Blora Terus Berproses

: Kasi pengadaan tanah dan pengembangan Kantor Pertanahan Blora Atikah. Foto: MC Kab. Blora.


Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 7 Agustus 2025 | 15:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 236


Blora, InfoPublik - Kasi pengadaan tanah dan pengembangan Kantor Pertanahan Blora Atikah menyebut pembebasan lahan untuk Bendungan Karangnongko terus berproses karena merupakan proyek strategis nasional (PSN) dengan dua sumber anggaran.

Pertama, terkait yang ganti rugi yang bakal dibayarkan yakni melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Kemudian, untuk sumber dana yang kedua terkait dengan operasional pengadaan tanah yang berproses di APBN dari Kementerian PU.

"Target luas lahan yang terdampak 392,37 Hektare. Dan 906 bidang tanah yang terdiri dari lima desa," ucapnya, Rabu (6/8/2026).

Di Kabupaten Blora jumlah warga yang terdampak yakni 538 KK, serta akan menenggelamkan lahan seluas 392,37 Hektare.

Menurutnya luas areal yang terdampak itu bisa saja berubah dari luas perencanaan awal. Bisa berkembang dan bertambah.

"Karena memungkinkan ada saluran, ada penambahan bidang ditambah. Untuk itu  dalam pelaksanaan hati-hati agar tepat," tambahnya.

Beberapa tahapan sudah dimulai. Mulai dari penentuan lokasi (penlok) pada 2024, dan kini sedang tahap inventarisasi dan identifikasi berkas yuridis pengadaan tanah.

Ia merinci jumlah KK per desa yang terdampak. Di Desa Mendenrejo 22 KK, Desa Ngrawoh 146 KK, Desa Nginggil 141 KK, Desa Nglebak 179 KK, Desa Megeri 50 KK. Sehingga total ada 538 KK.

Sementara secara luasan, untuk di Desa Ngrawoh luas tanah kas desa (TKD) ada 1,05 Hektare dengan jumlah bidang 9.

Kemudian tanah masyarakat seluas 46,99 Hektare. Dengan jumlah bidang 285.

Sementara tanah wakaf 0,03 Hektare, dengan jumlah bidang satu. Dan aset perhutani luasan 2,71 Hektare dengan jumlah bidang 9.

Di Desa Nginggil yang terdampak yakni luas tanah kas desa (TKD) 1,82 hektarare dengan jumlah bidang 8.

Kemudian tanah masyarakat luas 31,55 hektare dengan jumlah bidang 159. Kemudian tanah wakaf 0,05 Hektare dengan jumlah bidang 1.

Untuk kawasan hutan ada 183,89 Hektare. Sementara aset perhutani ada 0,47 Hektare dengan tiga bidang.

Sementara di Desa Nglebak TKD ada 1,93 ha dengan jumlah bidang 4. Kemudian tanah masyarakat ada 65,12 ha dengan jumlah bidang 309.

Tanah wakaf 0,01 ha dengan jumlah bidang 1. Dan aset perhutani 9,42 ha dengan jumlah bidang 11.

Terakhir desa Megeri yang meliputi tanah kas desa terdampak 7,4 ha dengan jumlah bidang 7.

Kemudian tanah masyarakat 36,02 ha dengan jumlah bidang 138. Kemudian tanah wakaf 0,01 ha dengan jumlah bidang 1.

Secara akumulasi maka dari lima desa itu tanah kas desa terdampak ada 12,20 ha dengan jumlah bidang 28.

Kemudian tanah masyarakat dengan luas 183,58 ha dengan jumlah bidang 905.

Tanah wakaf 0,10 ha dengan jumlah bidang 4. Kawasan hutan 183,89 ha. Dan aset perhutani 12,60 ha dengan jumlah bidang 23. (NC Kab. Blora/Teguh/Eyv).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BLORA
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:50 WIB
Kompetisi Installer Nasional Pertama Digelar di Blora
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:25 WIB
Polres Blora Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Kebakaran Sumur Minyak Gendono
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Selasa, 26 Agustus 2025 | 18:30 WIB
Dinkominfo Blora Tegaskan Admin OPD Lebih Aktif dan Optimal Update Informasi
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Sabtu, 23 Agustus 2025 | 05:29 WIB
Wagub Jateng Minta Masyarakat Hentikan Pengeboran Sumur Minyak Baru
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 18:41 WIB
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Korban Kebakaran Sumur Minyak Blora
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 08:07 WIB
Penanganan Kebakaran Sumur Minyak Gandu Blora Dilakukan Secara Terpadu
-->