- Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:01 WIB
: Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi mengungkapkan bahwa sebagian besar kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kota Palangka Raya terjadi di lahan kosong dan kering.= Foto: Mc.palangka raya
Oleh MC KOTA PALANGKA RAYA, Jumat, 8 Agustus 2025 | 14:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 107
Palangka Raya, InfoPublik - Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi mengungkapkan bahwa sebagian besar kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kota Palangka Raya terjadi di lahan kosong dan kering.
"Dari 77 kasus karhutla yang tercatat saat ini, mayoritas terjadi di lahan kosong dengan kondisi lahan yang kering sehingga potensi kebakaran sangat mungkin terjadi,” ujar Heri, Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa kondisi lahan di Kota Palangka Raya yang mayoritas berupa lahan gambut menjadikan wilayah ini sangat rentan terhadap kebakaran.
Tekstur lahan yang kering, ditambah musim kemarau dan tiupan angin yang kencang, memperbesar potensi api menjalar dengan cepat dan meluas.
Selain faktor alam, Heri juga menyoroti adanya oknum yang membuka lahan secara sembarangan dan tanpa sengaja menyebabkan kebakaran besar.
"Kadang niatnya hanya membuka sebagian, tapi karena tiupan angin, api meluas ke lahan lain," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, BPBD Kota Palangka Raya mengandalkan teknologi melalui aplikasi Perisai yang memungkinkan deteksi titik kekeringan lahan secara real-time.
"Selain itu Kami telah membentuk posko tim reaksi cepat (TRC) dan melibatkan relawan di 30 kelurahan untuk melakukan patroli dan pemantauan langsung. Enam kelurahan bahkan bergabung langsung di bawah koordinasi Posko Komando Provinsi Kalimantan Tengah," tambah Heri.
Heri juga mengimbau kepada seluruh kelurahan agar aktif memantau wilayah masing-masing dan melakukan pembasahan lahan apabila tingkat kekeringan tinggi terdeteksi.
Sebagai bentuk upaya pencegahan yang lebih luas, Heri mengimbau seluruh masyarakat Kota Palangka Raya untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, terutama di musim kemarau.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya karhutla. Mari bersama-sama menjaga lingkungan kita. Cegah sebelum terjadi. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci utama untuk menekan kasus karhutla di daerah ini," pungkasnya. (MC Kota Palangka Raya/Gusti/Eyv)