- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 8 Agustus 2025 | 22:23 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 2K
Lumajang, InfoPublik – Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menegaskan bahwa Posyandu tidak boleh dipandang hanya sebagai tempat pelayanan kesehatan dasar.
Posyandu harus berkembang menjadi simpul edukasi masyarakat yang inklusif, humanis, dan menghadirkan pengetahuan, pendampingan, serta kehangatan sosial secara menyeluruh.
“Posyandu tidak cukup hanya melayani timbang balita atau imunisasi. Ia harus menjadi ruang edukasi terbuka, membangun kesadaran masyarakat tentang gizi, tumbuh kembang anak, dan kesehatan keluarga secara menyeluruh,” ujar Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma saat melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Mawar, Dusun Kedungspikul, Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kamis (7/8/2025).
Ia menjelaskan bahwa model Integrasi Layanan Primer (ILP) membawa paradigma baru pelayanan kesehatan desa. Melalui pendekatan ini, Posyandu menghadirkan layanan terintegrasi seperti imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, pelayanan ibu hamil, penyuluhan gizi, serta pencegahan stunting dan penyakit menular.
Menurutnya, inovasi layanan harus dibarengi perubahan cara pandang, bahwa Posyandu bukan sekadar soal angka dan data, tetapi juga membangun relasi, menyampaikan pengetahuan dengan bahasa yang mudah dipahami, serta membangun kepercayaan antara kader dan warga.
“Jika Posyandu menjadi simpul edukasi yang humanis, masyarakat tidak hanya datang untuk dilayani, tapi juga belajar, bertumbuh, dan merasa dihargai,” tegasnya.
Dewi Natalia berpesan agar seluruh pemangku kepentingan, mulai kader desa hingga tenaga medis di Puskesmas, menjaga semangat keterbukaan dan gotong royong. Pendidikan kesehatan harus bersifat dialogis dan merangkul semua kalangan, termasuk kelompok rentan.
Kunjungan ini diisi dengan peninjauan pelayanan, interaksi bersama kader, serta penyerahan bantuan makanan tambahan bagi balita sebagai bagian dari upaya penurunan stunting.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang mendukung penguatan layanan primer melalui sosialisasi masif, peningkatan kualitas layanan di lapangan, dan pelibatan komunitas, termasuk pesantren dan organisasi kemasyarakatan.
“Pendidikan kesehatan yang hidup di tengah masyarakat hanya bisa terwujud jika kita membangun Posyandu sebagai rumah belajar yang ramah. Ini investasi sosial yang nilainya jauh melampaui sekadar program,” pungkasnya.
(MC Kab. Lumajang/Ferdian/An-m)