- Oleh MC KOTA JAMBI
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:07 WIB
: wali kota jambi menghadiri AGMF 2025 di Kuala Lumpur Malaysia
Oleh MC KOTA JAMBI, Sabtu, 16 Agustus 2025 | 11:53 WIB - Redaktur: Pasha Yudha Ernowo - 145
Kuala Lumpur, Infopublik – Wali Kota Jambi Maulana menjadi salah satu pembicara dalam ASEAN Governors Mayors Forum (AGMF) 2025 yang berlangsung pada 12–14 Agustus di Kuala Lumpur, Malaysia. Forum bergengsi ini mempertemukan para gubernur dan wali kota se-ASEAN untuk memperkuat kolaborasi pembangunan perkotaan berkelanjutan.
AGMF merupakan wadah strategis yang dikelola United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) bersama ASEAN Sustainable Urbanisation Forum (ASUF) dan Meeting of Governors/Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC). Dengan tema “Kota dan Kawasan Masa Depan ASEAN: Inklusivitas dan Keberlanjutan”, forum ini dihadiri pejabat daerah, akademisi, hingga pemangku kepentingan internasional, termasuk Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto sebagai pembicara kunci.
Wali Kota Maulana mendapat kehormatan tampil dalam dua sesi. Pada Special Session ASEAN Cities as Cultural Gateways, ia memaparkan keberhasilan Festival Tumpah Ruah yang digagas Pemerintah Kota Jambi dengan melibatkan komunitas pemuda. Festival ini sukses menghidupkan kembali kawasan Kota Tua Pasar Jambi dengan pendekatan tradisi dan modernitas yang berdampak luas terhadap ekonomi masyarakat, khususnya UMKM dan sektor kreatif.
“Festival Tumpah Ruah menjadi langkah awal menghidupkan kembali denyut perekonomian Kota Tua, tanpa menghilangkan nilai sejarah di dalamnya. Alhamdulillah, acara ini memberi dampak nyata bagi peningkatan kunjungan dan perekonomian warga,” ujar Maulana, Rabu (13/8/2025).
Pada sesi Learning and Knowledge Sharing, Maulana memaparkan praktik baik pengelolaan sampah Kota Jambi melalui program Kampung Bahagia. Program ini mengedepankan partisipasi masyarakat dalam siklus pengelolaan sampah berbasis prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) hingga penerapan circular economy di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talanggulo.
“Melalui konsep ini, sampah dapat bernilai ekonomi dengan diolah menjadi produk seperti briket, RDF, magot, dan pupuk. Pola ini bukan hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” jelasnya.
Paparan Wali Kota Jambi mendapat apresiasi tinggi dari peserta forum yang tergabung dalam UCLG ASPAC. Kehadiran Maulana di forum ini sekaligus memperkuat jejaring Kota Jambi dengan pemimpin daerah se-ASEAN, membuka peluang kerja sama di bidang lingkungan, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat.
Selain mengikuti rangkaian diskusi, Maulana juga melakukan kunjungan lapangan ke TPA Bukit Tagar, kawasan Sanitary Landfill seluas 1.700 hektare yang dilengkapi fasilitas waste to energy berkapasitas 12 MW.
“Kami hadir bukan sekadar mengikuti forum, tetapi untuk menunjukkan komitmen Kota Jambi dalam menyelaraskan program daerah dengan agenda global. Kami membawa pulang inspirasi dan praktik baik demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat Jambi,” tegas Maulana.
AGMF 2025 diikuti sekitar 8.000 peserta dengan empat agenda utama: climate resilient cities, healthy and caring cities, digital transformation and innovation, serta collaborative pathways to sustainability. Forum ini diharapkan menghasilkan gagasan kolaboratif dan praktik terbaik yang dapat ditindaklanjuti di tingkat lokal, khususnya dalam pengelolaan kota yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.