- Oleh MC KAB BLORA
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:44 WIB
:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:42 WIB - Redaktur: Untung S - 148
Singkawang, InfoPublik – Ratusan peserta dari berbagai unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, dan masyarakat umum tumpah ruah memeriahkan Lomba Permainan Tradisional yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang di Lapangan Tarakan, Kamis (14/8/2025).
Sebanyak 366 peserta, yang terbagi dalam 27 tim, saling adu tangkas dalam beragam permainan warisan budaya Nusantara. Mulai dari bakiak, gala hadang, balap karung, egrang, tarik tambang, hingga tarik upih pinang, menjadi ajang unjuk kekompakan dan semangat gotong royong.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Ia bahkan turut menjajal beberapa permainan bersama Wakil Wali Kota Muhammadin dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Suasana hangat dan penuh tawa menyelimuti acara yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan kemerdekaan ini.
“Permainan tradisional ini mengingatkan kembali pada kenangan masa kecil kita dahulu,” ujar Tjhai Chui Mie.
Ia menegaskan, permainan rakyat bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarat nilai luhur yang perlu terus diwariskan.
“Permainan seperti tarik upih pinang dan balap karung benar-benar membuat kita semua merasakan kebahagiaan serta mengajarkan pentingnya kerja sama, keserasian, dan mempererat tali persaudaraan,” tambahnya.
Lebih jauh, Tjhai Chui Mie menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari pembangunan karakter generasi muda. Ia meminta Disdikbud Singkawang untuk terus mengedepankan program-program berbasis budaya guna mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
“Jaga terus budaya kita, karena kita ingin Singkawang bisa mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, berbudaya, dan berkepribadian Indonesia,” tandasnya.
Kepala Disdikbud Kota Singkawang, Asmadi, menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang interaksi positif antar-OPD, lembaga adat, dan elemen masyarakat.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, semangat persatuan dan nasionalisme dapat terus dipupuk, seiring dengan upaya menjaga identitas budaya.
“Kita ingat kembali cita-cita pendiri bangsa, yang ingin kita selalu kompak dan bersatu. Lewat permainan ini, saya harap semangat itu bisa diwujudkan,” kata Asmadi. (MC Kota Singkawang)