- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:12 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 25 Agustus 2025 | 05:35 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 141
Teluk Kuantan, InfoPublik – Gubernur Riau, Abdul Wahid, menerima gelar kehormatan adat sebagai Datuk Panglimo Sati Indragiri dari Lembaga Adat Nogori (LAN) Kabupaten Kuansing di Gedung Abdul Rauf, Teluk Kuantan, Minggu (24/8/2025).
Prosesi sakral tersebut sebagai bentuk penghargaan atas komitmennya melestarikan budaya dan menjaga lingkungan.
Gubernur Abdul Wahid menyampaikan rasa terima kasih dan menegaskan bahwa gelar adat bukan sekadar penghormatan, melainkan amanah.
“Hari ini, dengan hati yang tulus, saya menerima gelar kehormatan adat. Gelar ini bukan hanya penghormatan lahiriah, tetapi amanah berat. Sebab dalam adat Kuantan Singingi, setiap gelar mengandung harapan, setiap tabalan menyimpan petuah,” ujarnya.
Gubernur menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam Kuansing, terutama sungai sebagai sumber kehidupan. Ia menyoroti dampak buruk penambangan emas ilegal (PETI) yang mencemari Sungai Kuantan dan Indragiri.
“Kami tidak ingin Sungai Kuantan dan Indragiri tercemar air raksa. Karena itu, penertiban PETI harus dilakukan. Namun, penertiban ini tidak untuk mematikan usaha rakyat, melainkan menata melalui Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR),” jelasnya.
Menurutnya, penetapan WPR akan memberi kepastian hukum bagi masyarakat agar tetap bisa menambang secara sah, ramah lingkungan, dan memberi manfaat ekonomi tanpa merusak alam.
Ketua Umum LAN Kuansing, Suhardiman Amby, menyatakan bahwa pemberian gelar ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Gubernur.
“Pengukuhan ini diharapkan memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan masyarakat adat. Kita telah melihat Sungai Kuantan yang kembali jernih, hasil dari komitmen Pak Gubernur menjaga sungai tempat tradisi pacu jalur digelar,” ujarnya.
(Mediacenter Riau/MC Riau)