- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:12 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Senin, 25 Agustus 2025 | 05:43 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 145
Teluk Kuantan, InfoPublik – Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi (Kuansing) kembali meninggalkan jejak membanggakan. Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa kemenangan sejati dari ajang ini bukan hanya ditentukan oleh siapa tercepat di Tepian Narosa, melainkan bagaimana festival ini dirawat, dijaga, dan dikembangkan sebagai warisan budaya.
Menurutnya, Pacu Jalur kini telah melampaui sekadar tradisi tahunan. Festival yang lahir dari kebersamaan masyarakat Kuansing ini telah menjelma menjadi kekuatan pariwisata sekaligus penggerak ekonomi.
“Mulai dari UMKM, pedagang kecil, hingga sektor perhotelan, semuanya ikut merasakan berkah dari Pacu Jalur,” ujar Abdul Wahid di Taman Pacu Jalur, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuansing, pada Minggu (24/8/2025).
Ia menambahkan, kehadiran Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pada pembukaan festival tahun ini menjadi bukti perhatian nasional terhadap Pacu Jalur.
“Kita bersyukur, kehadiran Wapres menjadi tanda bahwa Pacu Jalur telah mendapat perhatian besar. Saya yakin momentum ini membawa keberkahan bagi masyarakat Riau, khususnya Kuantan Singingi, sekaligus memperkuat posisinya sebagai ikon pariwisata budaya nasional,” jelasnya.
Gubernur juga menegaskan komitmen Pemprov Riau bersama Pemkab Kuansing untuk terus melakukan evaluasi agar penyelenggaraan festival semakin tertib, profesional, dan mampu membanggakan Riau di tingkat nasional maupun dunia. Ia optimistis Pacu Jalur 2025 bisa masuk tiga besar Karisma Event Nusantara (KEN).
“Tahun lalu kita berhasil masuk top 10. Dengan berbagai pembenahan dan dukungan masyarakat, tahun ini saya yakin Pacu Jalur bisa masuk tiga besar,” tegasnya.
Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby, menyebut gelaran tahun ini dihadiri lebih dari dua juta orang. Perputaran ekonomi yang tercipta diperkirakan mencapai Rp100 miliar.
“Bayangkan, jika setiap orang membelanjakan minimal Rp50 ribu saja, maka ada Rp100 miliar yang berputar di Kuansing,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa geliat ekonomi tersebut membuktikan Pacu Jalur bukan hanya kebanggaan budaya, tetapi juga motor pembangunan daerah.
Selain itu, Pacu Jalur disebut sebagai perekat persatuan. Festival ini dianggap mampu menyatukan masyarakat, dari pemuda hingga antarbangsa.
“Pacu Jalur bukan hanya tontonan, tapi perekat nilai-nilai budaya dan persaudaraan kita,” ucap Suhardiman.
Festival Pacu Jalur 2025 menobatkan Bintang Emas Cahaya Intan asal Desa Tanjung Hulu Kuansing sebagai juara pertama. Posisi kedua diraih Tuah Datuk Keramat Imbang di Alam dari Indragiri Hulu. Juara ketiga ditempati Panglimo Rimbo Piako asal Pekan Heran Inhu, dan juara keempat Buayo Danau dari Bandar Alai Kari, Kuantan Tengah.
Dengan capaian ini, Pacu Jalur 2025 semakin meneguhkan diri sebagai event budaya sekaligus destinasi wisata unggulan Riau.
(Mediacenter Riau/bib)