- Oleh MC PROV RIAU
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:13 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:42 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 97
Pekanbaru, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai menggelar rapat membahas perkembangan pengadaan lahan bufferzone di Kota Dumai.
Pertemuan tersebut menyoroti wilayah RT 02 Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, yang sebelumnya masuk kategori kawasan terdampak.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan, menyampaikan bahwa perusahaan akan menambah kawasan bufferzone sesuai peraturan yang berlaku. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Studi Fire and Explosion Risk Assessment (FERA), RT 02 diputuskan tidak lagi masuk dalam kawasan terdampak.
“Pada awalnya, kawasan RT 02 termasuk daerah terdampak. Namun setelah dilakukan kajian FERA, diputuskan bahwa kawasan tersebut tidak lagi masuk kategori terdampak,” ujar Agustiawan saat rapat di Ruang Rapat Sekda Kantor Gubernur Riau, Senin (25/8/2025).
Terkait perubahan status tersebut, PT KPI telah melakukan sosialisasi kepada warga dengan pendekatan persuasif. Menurut Agustiawan, langkah ini penting untuk menghindari potensi pelanggaran hukum di kemudian hari.
“Jika final dari studi menegaskan RT 02 tidak masuk daerah terdampak, maka masyarakat diharapkan memahami. Jika kami tetap memasukkan daerah tersebut, ada risiko audit pelanggaran atas ketaatan hukum,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa PT KPI tetap memperhatikan masukan masyarakat, namun keputusan tetap harus merujuk pada kajian resmi dan ketentuan hukum.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, menekankan pentingnya mendengar aspirasi warga.
“Masyarakat memang mempunyai hak menyuarakan aspirasinya. Pemprov hanya ingin masyarakat tenang dan percaya bahwa mereka aman dan tidak terdampak. Aspirasi harus didengar dari dua sisi,” katanya.
Job juga meminta PT KPI memastikan bahwa warga RT 02 yang sebelumnya masuk kawasan terdampak benar-benar tidak berisiko di masa depan.
“Kami berharap KPI benar-benar memastikan bahwa masyarakat yang tadinya berada di kawasan terdampak tidak akan terdampak,” tambahnya.
(Mediacenter Riau/mrs)