- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:09 WIB
: Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat memberikan sambutan dalam acara diskusi antara mitra kerja dengan di Coffe Tolire, Kelurahan Takome, Kota Ternate, Senin (25/8/2025)/ Dok: M Julfikram Suhadi
Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:48 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 86
Ternate, InfoPublik- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Ternate, Maluku Utara, menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu bersama mitra kerja di Coffee Tolire, Senin (25/8/2025). Kegiatan ini menjadi wadah untuk mempererat sinergi kelembagaan sekaligus menyerap berbagai masukan dalam rangka peningkatan kualitas pengawasan Pemilu.
Ketua Bawaslu Kota Ternate, Kifli Sahlan, menyampaikan bahwa proses Pemilu membutuhkan partisipasi aktif dan kontrol nyata dari publik. Menurutnya, pengawasan tidak berhenti pada saat tahapan pemilu berlangsung, tetapi juga harus dilakukan pascapemilu.
“Seluruh capaian dan bukti kinerja Bawaslu bersama seluruh mitra sudah dilakukan saat Pemilu dan Pemilihan 2024. Forum ini menjadi bahan evaluasi dan introspeksi bagi kita bersama, sehingga demokrasi tidak hanya sekadar prosedural, tetapi memiliki nilai substantif,” kata Kifli Sahlan.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Republik Indonesia, Lolly Suhenty menekankan pentingnya forum semacam ini untuk memperkuat refleksi kelembagaan, terlebih mengingat posisi Maluku Utara yang masuk dalam kategori daerah rawan dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP).
“Jika melihat dari IKP, Maluku Utara tidak pernah dilupakan. Provinsi ini menempati posisi ketiga tingkat kerawanan pemilu setelah Sulawesi Utara dan Jakarta,” ungkap Lolly.
Ia juga menyampaikan sejumlah isu strategis yang harus menjadi perhatian bersama, khususnya oleh para penyelenggara pemilu, demi terciptanya proses yang lebih terbuka, jujur, dan adil.
“Dengan kegiatan yang dilaksanakan kali ini, diharapkan bisa menjawab tantangan tersebut. Hari ini, kami akan menerima semua kritik dan masukan untuk menjadi bahan evaluasi kerja ke depan,” tambah dia.
Lebih lanjut, Lolly menegaskan bahwa masa nontahapan adalah saat terbaik bagi Bawaslu untuk melakukan refleksi menyeluruh terhadap tugas dan fungsi pengawasan.
“Ada beberapa catatan penting, yakni pentingnya inovasi pengawasan digital, independensi, dan profesionalitas penyelenggara pemilu. Di masa nontahapan inilah waktu terbaik bagi Bawaslu untuk melakukan refleksi, evaluasi, serta memperkuat langkah pencegahan dan penindakan,” jelas dia.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Wakil Ketua II DPRD Kota Ternate Jamian Kolengsusu, serta para mitra kerja Bawaslu, antara lain Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari sejumlah perguruan tinggi.
MC Tidore.