- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 16:27 WIB
:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 29 Agustus 2025 | 13:42 WIB - Redaktur: Juli - 69
Sleman, InfoPublik – Sebanyak 25 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kalurahan Caturtunggal mengikuti program Inkubator Kewirausahaan (PUPM) 2025 yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Sleman. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 Agustus 2025, di LPP Convention Hotel, Demangan, Sleman.
Program ini bekerja sama dengan Inkubator Bisnis dan Inovasi Mahasiswa (Ibisma) Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai fasilitator. Melalui inkubator ini, pelaku UMKM diharapkan dapat naik kelas dengan peningkatan kapasitas usaha, manajemen, hingga strategi pemasaran digital.
Acara pembukaan dihadiri Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Koperasi Sleman, didampingi Penjabat (PJ) Lurah Caturtunggal, Feri Ferdian. “Melalui program ini, kami ingin UMKM di wilayah Caturtunggal memiliki daya saing lebih kuat dan mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi Manajemen Operasional dan SDM, Halal Bisnis, Business Model Canvas, Manajemen SOP, Digital Marketing, hingga Fotografi Produk. Narasumber yang hadir berasal dari kalangan akademisi, praktisi, dan pakar kewirausahaan, antara lain Muchamad Sugarindra, Sani Rachman Soleman, Bagus Panuntun, Hilari Dwi Desuari, Anggia Pitaloka, serta fotografer profesional Ahmad Fauzi.
Tidak hanya pelatihan, kegiatan ini juga dilanjutkan dengan program pendampingan intensif oleh Ibisma-UII agar peserta dapat langsung mengimplementasikan ilmu dalam pengelolaan usaha mereka.
Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman yang diwakili Kepala Bidang Usaha Mikro, Sri Wahyuni Budiningsih, menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu langkah nyata pemerintah dalam mendorong pertumbuhan UMKM.
“UMKM di Sleman memiliki potensi besar, sehingga perlu difasilitasi agar bisa berkembang lebih profesional, kreatif, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dengan kuota terbatas hanya 25 peserta, inkubator ini diharapkan menjadi model pembinaan UMKM yang lebih efektif. Peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pendampingan berkelanjutan untuk memperkuat usaha mereka.