- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K
Lumajang, InfoPublik – Di tengah semarak peringatan HUT ke-80 RI, masyarakat Lumajang mendapat kado istimewa berupa pangan murah yang langsung dirasakan manfaatnya. Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), harga kebutuhan pokok berhasil ditekan, daya beli rakyat terlindungi, serta potensi inflasi daerah dapat diredam.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa GPM adalah bentuk nyata hadirnya negara.
“Kemerdekaan harus bermakna di kehidupan rakyat sehari-hari. Dengan harga pangan yang stabil, masyarakat bisa tenang, daya beli terjaga, dan inflasi terkendali. Itulah arti kemerdekaan ekonomi,” ujar Indah di Alun-alun Lumajang, Sabtu (30/8/2025).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang, Retno Wulan Andari, menambahkan keberhasilan GPM berkat sinergi Bulog, UMKM, kelompok tani, dan pelaku usaha lokal.
“Gotong royong ini menjaga rantai pasok tetap lancar, petani terlindungi, dan konsumen terbantu,” jelasnya.
Dengan pangan murah di momen HUT RI, masyarakat merasakan kemerdekaan hadir di meja makan mereka tidak ada kekhawatiran akan lonjakan harga, melainkan rasa lega dan optimisme.
Sementara itu, Siti Aminah, warga Kecamatan Tempeh, mengatakan GPM menjadi simbol kemerdekaan yang nyata: kemerdekaan dari rasa khawatir terhadap lonjakan harga pangan.
“Alhamdulillah bisa beli beras lebih murah. Rasanya ringan sekali untuk kebutuhan keluarga. Ini seperti hadiah ulang tahun kemerdekaan bagi kami,” ujarnya.
Diketahui, GPM menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dari pasaran. Beras SPHP ukuran 5 kilogram dijual Rp57 ribu, gula pasir Rp15.500 per kilogram, minyak goreng Minyak Kita Rp15 ribu per liter, serta telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram.
Untuk kebutuhan bumbu dapur, tersedia bawang merah kualitas A Rp35 ribu per kilogram, kualitas B Rp28 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp20 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah Rp20 ribu per kilogram.
Selain di pusat kota, GPM juga digelar di 21 kecamatan lain dengan menyalurkan 7 ton beras langsung ke desa-desa. Hal ini memastikan manfaat GPM dirasakan hingga pelosok.
(MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)