Menteri PPPA Tekankan Pentingnya Aspek Halal dan Kualitas Gizi di Program MBG

: Menteri PPPA Arifah Fauzi saat meninjau langsung pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTsN Karangasem-Bali. Foto : Kemen PPPA.


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 19 Januari 2025 | 08:48 WIB - Redaktur: Untung S - 258


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menekankan sertifikasi halal menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain halal, aspek kualitas gizi juga menjadi perhatian utama untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan yang sehat dan seimbang.

Sertifikasi halal itu, lanjut dia, sangat penting karena merupakan salah satu kebijakan utama yang harus dipenuhi, terutama di sekolah berbasis Islam. Setiap makanan yang diberikan kepada anak-anak tidak hanya harus memenuhi standar halal, tetapi juga mengandung berbagai unsur gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

"Dengan memerhatikan kualitas gizi yang baik, kita dapat membantu anak-anak tumbuh dengan tubuh yang sehat dan pikiran yang cerdas, serta siap menghadapi masa depan dengan potensi terbaik mereka," kata Menteri PPPA sebagaimana dikutip InfoPublik pada Minggu (19/1/2025).

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kerja keras dan perhatian para petugas di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap detail proses pengolahan makanan adalah kunci sukses program MBG ini.

"Saya yakin dengan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, program ini akan membawa dampak positif. Penting untuk menjaga kebersihan dalam setiap tahapan, mulai dari pencucian bahan hingga penyajian makanan. Dapur SPPG Karangasem - Bali telah menunjukkan kinerja yang baik dalam hal ini," ujar Menteri PPPA.

Adapun Menteri PPPA dalam kunjungannya tersebut memeriksa dapur, pengemasan menu, tempat penyimpanan bahan baku, alat masak, dan tempat pengolahan menu.

Tak lupa, ia memberikan apresiasinya terhadap masyarakat setempat yang terlibat dalam pengelolaan dapur SPPG, sekaligus mendorong mereka untuk terus berinovasi dalam menciptakan menu yang menarik dan bergizi.

Sementara itu, Ahli Gizi, Nanda, memastikan komposisi nutrisi makanan sesuai kebutuhan anak-anak. Ia mengungkapkan proses persiapan makanan dimulai dari pemilihan bahan baku berkualitas yang kemudian dibersihkan, dipotong, dan diolah dengan prosedur yang ketat.

Setelah memasak, sambung dia, makanan dikemas dengan porsi sesuai kebutuhan usia anak. Misalnya, porsi untuk siswa kelas 1-2 SD berbeda dengan siswa SMA. Selain itu, menu yang disajikan telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan kalori harian.

"Menu kami lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein nabati dan hewani, sayur, serta buah. Semua bahan alami dan terjaga kebersihannya. Setelah proses penyajian, makanan didistribusikan ke sekolah menggunakan kendaraan khusus agar tetap higienis," imbuh Nanda.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:27 WIB
SMPN 1 Bogor Matangkan Persiapan Sambut MBG di September 2025
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
Pembangunan Dapur SPPG di Banten Ditargetkan Rampung 2025
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:22 WIB
MBG Disambut Positif di TK Negeri Mexindo, Menu Sehat sesuai Usia Anak
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:08 WIB
Hingga 28 Agustus 2025, 6.720 SPPG telah Beroperasi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:35 WIB
Siswa SMKN 3 Bogor Antusias Ikuti Program MBG
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:28 WIB
Program MBG Bantu Siswa SMKN 3 Bogor Terpenuhi Gizi Sejak Pagi
-->