Perempuan Probolinggo Didorong Aktif Bangun Kota Lewat Seminar SIAP 2024

Kanigaran, InfoPublik — Pemerintah Kota Probolinggo terus memperkuat partisipasi perempuan dalam pembangunan. Hal ini diwujudkan melalui Seminar Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan yang dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Probolinggo, Ina Dwi Lestari, Selasa (29/4/2025), di Puri Manggala Bhakti Kantor Pemkot.

Seminar ini merupakan inisiasi dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) dan menggandeng berbagai organisasi perempuan seperti TP-PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, Persit Chandra Kirana, hingga Dharma Adhyaksa Dharmakarini.

“Peran perempuan kini makin diakui di berbagai sektor. Dulu tidak semasif sekarang. Kini perempuan adalah aset dan investasi penting dalam pembangunan, termasuk dalam mendidik generasi bangsa,” kata Wawali Ina dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa pemerintah memiliki empat strategi utama dalam mewujudkan kesetaraan gender, yakni:

1. Pendidikan: Program wajib belajar 12 tahun.

2. Kesehatan: Akses layanan ibu dan anak yang berkualitas.

3. Ketenagakerjaan: Pelatihan dan peluang kerja bagi perempuan.

4. Perlindungan: Penanganan kekerasan serta pemberian bantuan hukum dan layanan bagi penyintas.

Kepala Dinsos PPPA, Rey Suwigtyo, menyampaikan bahwa seminar ini juga menjadi bagian dari gerakan Suara Aksi Perempuan (SIAP), untuk memotivasi perempuan agar aktif berdaya membangun daerah.

“Kita ingin perempuan Probolinggo bangkit dan terus berkarya dalam bidang masing-masing. Melalui organisasi, kita bisa memperluas dampak pembangunan,” ujarnya.

Acara ini juga menghadirkan narasumber dari Sabiluna Children Development Center Sidoarjo yang membawakan materi tentang psikologi anak dan keluarga. Tak hanya itu, delapan perempuan inspiratif Probolinggo juga diberikan apresiasi atas kontribusi mereka melalui SIAP 2024.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP-PKK dr. Evariani, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Kepala Pengadilan Negeri Meilina Nawang Wulan, serta sejumlah kepala perangkat daerah.

Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan bukan hanya pelengkap, tetapi juga penggerak utama dalam pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. (dev/pin)