- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:50 WIB
: Bangunan gedung Sekolah Rakyat di Cepu Blora. - Foto:Mc.Blora
Oleh MC KAB BLORA, Rabu, 2 Juli 2025 | 15:04 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 343
Blora, InfoPublik - Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Blora, Jawa Tengah, Luluk Kusuma Agung Ariadi mengatakan kuota program sekolah rakyat sebanyak 50 siswa.
“Untuk kuota calon siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 50 siswa, nanti terdiri dari 33 putri dan 17 putra. Mereka sudah mulai mendaftar,” kata Luluk, di Blora, Rabu (2/7/2025).
Dijelaskannya, program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sejak Maret 2025 lalu, kini mulai dilaksanakan dan Blora masuk dalam periode pertama yakni membangun sekolah gratis berasrama untuk tingkat SMA sederajat yang ditujukan untuk anak anak dari keluarga tidak mampu.
Pembangunan dilakukan oleh Kementerian Sosial sinergi dengan Kementerian PU dan Pemkab Blora di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, dengan memanfaatkan eks gedung SDN 4 Balun yang sudah dimerger beberapa tahun lalu.
Bupati Blora Arief Rohman, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas program sekolah rakyat ini.
"Semoga bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Blora, khususnya yang ada di Kecamatan Cepu dalam rangka mendukung Cepu Raya. Terimakasih," ucap Bupati Arief.
Agar sekolah bisa tampak jelas dari depan jalan raya, Bupati meminta Camat Cepu untuk koordinasi bidang aset agar gedung yang mangkrak di bagian depan bisa dibongkar. Sehingga akses masuk ke sekolah rakyat akan lebih lebar.
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) Proyek Yodya-Virama KSO Andry Sulistyawan mengatakan, saat ini sudah masuk dalam tahap finishing dan menargetkan sekolah tersebut dapat digunakan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Target penyelesaian proyek sesuai kontrak adalah 8 Juli, dan 10 Juli 2025 akan digelar peluncuran.
“Pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Blora merenovasi bangunan SD negeri 4 Balun, Kecamatan Cepu, yang terbengkalai sekitar dua tahun belakangan. Namun pembangunan itu sudah mencakup beberapa fasilitas umum yang akan digunakan operasional sekolah rakyat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, fasilitas yang telah dibangun meliputi asrama putra dan putri, MCK terpisah, asrama guru, tempat ibadah, ruang kelas, laboratorium, lapangan upacara, ruang makan, perpustakaan, UKS dan sarana pendukung lainnya.
Lebih lanjut, menurutnya, saat ini sudah masuk pada tahap finishing di beberapa titik, sehingga ia menargetkan sekolah tersebut dapat digunakan sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Saat ini memasuki tahap pekerjaan untuk paving lapangan, cleaning dan finishing," jelas Andry.
Ia menambahkan anggaran pembangunan bersumber dari Satuan Kerja Direktorat Infrastruktur Dukungan Pendidikan, Ditjen Prasarana Strategis Kementerian PUPR, dengan total nilai Rp322 miliar untuk 65 sekolah di 24 provinsi.
"Sejauh ini, sudah ada 50 calon siswa dari keluarga prasejahtera yang mendaftar. Mereka akan dibagi ke dalam dua rombongan belajar (rombel) jenjang SMA,"imbuhnya.
Dia menilai lokasi sekolah rakyat sangat strategis, berada di pusat Kecamatan Cepu. Bangunan sekolah berdampingan dengan Kantor Lurah Balun, dan fasilitas umum lainnya.
"Jaraknya hanya sekitar 200 meter dari Terminal Tipe A Cepu, serta lima menit dari Stasiun Cepu,"tambahnya. (MC Kab. Blora/Teguh/eyv).