Ary Ginanjar: Sekolah Rakyat Jadi Terobosan Besar Sistem Pendidikan Nasional

: Sekolah Rakyat Sentra Handayani di Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025), /Foto Wandi/InfoPublik


Oleh Wandi, Rabu, 9 Juli 2025 | 14:21 WIB - Redaktur: Untung S - 274


Jakarta, InfoPublik — Pendiri ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan terobosan besar dalam sistem pendidikan nasional karena menggunakan pendekatan berbasis manajemen talenta dan kecerdasan buatan (AI), alih-alih tes konvensional yang kerap dianggap menyesatkan.

Dalam kunjungannya ke lokasi simulasi Sekolah Rakyat Sentra Handayani di Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025), Ary menyebut bahwa sekolah itu dirancang untuk mengungkap potensi sejati anak-anak dari keluarga prasejahtera yang selama ini tersembunyi oleh sistem seleksi berbasis nilai dan ranking.

“Di Sekolah Rakyat, tidak ada tes masuk. Justru di situlah kekuatannya. Karena setiap anak itu jenius, hanya saja kejeniusannya berbeda. Kita selama ini salah meletakkan parameter,” ujarnya, mengutip Albert Einstein.

Ary memaparkan bahwa pendekatan yang digunakan di Sekolah Rakyat memungkinkan deteksi dini terhadap potensi dan minat anak didik hanya dalam waktu 10 menit melalui 99 pertanyaan. Hasilnya langsung diproses oleh sistem berbasis AI yang mampu mengelompokkan kecenderungan siswa ke dalam bidang-bidang seperti STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), bahasa, seni, atau keterampilan lainnya.

“Kalau ini dilakukan secara manual, mustahil kita bisa membaca 300 ribu siswa. Tapi dengan AI, kita bisa memetakan jutaan siswa dalam hitungan detik secara presisi,” jelas Ary.

Sistem itu tidak hanya memetakan kecerdasan akademik, tetapi juga talenta vokasional. Dengan begitu, siswa bisa diarahkan secara tepat sejak awal pendidikan, menghindari fenomena salah jurusan yang selama ini banyak terjadi di Indonesia.

“Selama ini 87 persen siswa salah jurusan. Di Sekolah Rakyat, itu tidak akan terjadi lagi,” tegasnya.

Ary memberikan ilustrasi tentang empat tokoh bernama Rudy yang berbeda bidang: Rudy Habibie (ahli pesawat), Rudy Hadisuwarno (ahli rambut), Rudy Herudin (ahli masak), dan Rudy Hartono (atlet badminton). Menurutnya, masing-masing adalah jenius di bidangnya, dan sistem pendidikan harus mampu mengungkapkan itu sejak awal.

“Dengan kombinasi AI dan pendidikan berbasis karakter, Sekolah Rakyat bisa menemukan ‘Rudy’ masa depan. Anak-anak dari kaum dhuafa pun bisa jadi Habibie jika kita arahkan sejak awal,” katanya.

Guru Jadi Pemandu Talenta, Bukan Penghafal Materi

Dengan sistem pemetaan AI, guru di Sekolah Rakyat tidak lagi mengajar secara seragam. Mereka ditugaskan untuk menyesuaikan pendekatan berdasarkan profil talenta siswa, sehingga potensi anak tidak ditekan, tetapi ditumbuhkan.

“Guru tidak akan memaksakan muridnya. Dia tahu, ‘Anak ini calon teknokrat, anak ini calon ahli kecantikan’. Maka dia mengarahkan sesuai talenta. Ini juga cegah bullying karena guru paham karakter siswanya,” terang Ary. 

Ary menggarisbawahi bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar pendidikan formal, melainkan bagian dari strategi nasional menyongsong Indonesia Emas 2045. Program ini disebutnya sebagai jalan menuju kebangkitan kaum telapak, istilah yang ia gunakan untuk menggambarkan rakyat kecil yang selama ini berjalan dengan telapak kaki di tengah keterbatasan.

“Kalau ini masif, presisi, dan cepat, maka kita akan menciptakan manusia unggul dari akar rumput. Kita tidak lagi bicara elite saja, tapi membangkitkan Indonesia dari bawah,” pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:13 WIB
Pemkab Pulang Pisau Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Dukung Mobilitas Warga
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Sekolah Rakyat Harus Jadi Ruang Belajar Inklusif untuk Semua Anak
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:42 WIB
Ini Lima Bentuk Dukungan Digital Kemkomdigi untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB SIAK
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:21 WIB
Bupati Siak Jemput Bola ke Kemendikdasmen Perkuat Pendidikan
-->