- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
: Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, Kenprabandari Aprilia B/ MC Malang.
Oleh MC KOTA MALANG, Jumat, 11 Juli 2025 | 20:33 WIB - Redaktur: Jhon Rico - 249
Malang, InfoPublik- Sebagai bagian dari persiapan akhir menjelang operasional Sekolah Rakyat di Kota Malang, sebanyak 100 calon siswa dijadwalkan mengikuti tes kesehatan di Gedung Sekolah Rakyat Tlogowaru pada Senin (14/7/2025).
Sekolah Rakyat merupakan bagian dari visi besar Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dalam memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya dalam sistem pendidikan berasrama.
Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, Kenprabandari Aprilia membenarkan rencana pelaksanaan tes kesehatan tersebut.
“Tes kesehatan ini merupakan tahap awal dan wajib dilalui untuk memastikan kesiapan siswa sebelum tinggal di asrama,” kata dia, Kamis (10/7/2025).
Ia menambahkan bahwa meskipun tes dilakukan bertepatan dengan hari pertama masuk sekolah secara nasional, para siswa belum langsung mengikuti kegiatan belajar-mengajar ataupun tinggal di asrama.
“Hingga saat ini, Dinsos P3AP2KB Kota Malang masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat terkait kelanjutan proses pendidikan Sekolah Rakyat,” ujar dia.
Ia menjelaskan bahwa calon siswa yang diterima di Sekolah Rakyat adalah anak-anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari keluarga tidak mampu yang masuk dalam kategori kelompok 1 dan 2. Mereka terpilih dari lebih dari 1.000 calon peserta berdasarkan kriteria dan kuota yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Terkait kesiapan fasilitas, gedung Sekolah Rakyat di Tlogowaru telah dinyatakan siap digunakan. Rencananya, 100 siswa tersebut akan dibagi ke dalam empat kelas.
Namun demikian, terang dia, pembagian kelas serta pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
“Untuk saat ini, siswa hanya akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu secara bertahap. Belum ada agenda untuk menginap di asrama dalam waktu dekat,” tutup dia.
(cah/yn)