- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:14 WIB
: Bupati Blora Arief Rohman (tengah) berdialog dengan orang tua murid Sekolah Rakyat. Foto: MC Blora.
Oleh MC KAB BLORA, Rabu, 16 Juli 2025 | 19:05 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 263
Blora, InfoPublik - Bupati Blora Arief Rohman, mengungkapkan setelah siswa kurang mampu dari segi ekonomi dibantu melalui program Sekolah Rakyat (SRMA 18) di Blora, wali murid atau orang tua siswa tersebut nantinya juga akan diberikan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Blora agar bisa lebih sejahtera.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Blora Arief Rohman, saat menghadiri penerimaan siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 18 Kabupaten Blora, Rabu (16/7/2025) di pendopo kabupaten Blora.
Acara penerimaan dihadiri Bupati beserta Forkopimda Blora, Kepala OPD, dan Camat. Hadir pula perwakilan dari Kementerian Sosial dan Pemprov Jawa Tengah. Para guru hingga orang tua mereka turut dihadirkan juga.
“Kita tadi menerima dari 50 siswa siswi sekolah rakyat, sekaligus orang tua dari siswa- siswi. Kita undang dalam rangka sebagai langkah awal menyampaikan persepsi antara pihak sekolah, orang tua, dan juga kami dari Forkopimda untuk memberikan dukungan terhadap program ini. Kita berharap akan berjalan dengan harapan Bapak Presiden, ini adalah kesempatan untuk memberikan kesempatan untuk anak-anak kita,” ungkap Bupati
Disampaikan, Program Sekolah Rakyat ini adalah program dari Presiden Prabowo yang dirancang untuk memastikan akses pendidikan yang inklusif, berkualitas, berbasis kemandirian, dan terutama untuk mengakses dari warga yang kurang mampu dari Desil 1 dan Desil 2 untuk menempuh pendidikan formal yang berkualitas.
Sehingga harapannya, anak-anak tersebut dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas dan mampu memutus rantai kemiskinan kedepannya.
Tak hanya itu, Bupati menegaskan bahwa orang tua dari para siswa tersebut agar juga didampingi, agar mereka dapat lebih sejahtera.
“Dan orangtuanya harus kita dampingi juga, biar ini selaras. Jadi harapan dari Pak Mensos, kita anak-anaknya kita dampingi, orangtuanya juga kita dampingi” kata Bupati
Oleh karenanya, Bupati Blora mengundang seluruh orang tua dari pelajar Sekolah Rakyat untuk dapat hadir di Pendopo Kabupaten Blora untuk dilakukan profiling.
Bupati dan Forkopimda ingin mengenal, dan mengetahui latar belakang serta kondisi perekonomian keluarga siswa.
“Orang tua dari siswa ini 50 orang, akan kita profiling kondisinya seperti apa, nanti kita akan mendampingi kira-kira hal apa yang bisa kita berikan. Agar siswanya sudah kita asramakan, orang tuanya juga harus kita dampingin,” jelasnya.
Sekaligus memetakan, untuk menentukan intervensi maupun dukungan apa yang sesuai dan tepat untuk tiap orang tua siswa sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
“Ya, ini kan dari Desil 1-2, kondisi rumahnya taruh lah, rumahnya layak nggak, nanti kalau memang rumahnya tidak layak kita berikan bedah rumah rumahnya kalau dari sisi pekerjaannya, dia masih serabutan, butuh modal, nanti kita berikan dukunganmodal. Makanya satu persatu nanti kita profiling,” papar Bupati
“Semoga nanti saya dengan Forkopimda nanti akan berkunjung ke sana. Nanti kita jadwalkan ya, untuk menyapa anak-anak kita. Dan Kepala Sekolah saya minta update terus laporannya nanti seperti apa,” tambahnya.
Sementara itu, bagi Siti Kalimah, harapan besar kini ia titipkan pada Sekolah Rakyat. Dengan latar belakang sebagai petani dan keterbatasan ekonomi, ia yakin bahwa pendidikan adalah jalan utama bagi anaknya, Irham Maulana, untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Siti Kalimah pun menyampaikan rasa syukurnya atas keberadaan Sekolah Rakyat yang telah membuka jalan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap mengenyam pendidikan bermutu.
Ia sadar bahwa kemampuannya terbatas, tapi ia percaya anaknya bisa mandiri dan mengubah nasib keluarga lewat pendidikan.
“Motivasinya anak-anak biar mandiri, biar bisa mencapai cita-citanya, karena saya kayaknya terbatas lah, Pak. Kemampuan saya terbatas. Kepada Presiden,Prabowo, terima kasih,”katanya penuh haru.
Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam membuka akses pendidikan yang layak bagi seluruh anak bangsa, tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Sedangkan Irham, anaknya, alumni SMPN 5 Blora asal Banjarejo, sempat diliputi rasa cemas saat pertama kali masuk asrama Sekolah Rakyat. Namun hanya dalam dua hari, keraguan itu berubah menjadi semangat.
“Sudah dua hari di asrama, perasaannya senang. Bayangan dari rumah itu takut jika saya nanti di-bully, tapi ternyata tidak, teman-teman saya baik semua,” ujar Irham.
Ia kini siap menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Polisi.
Selain itu, perasaan nyaman juga disampaikan oleh salah satu siswi yakni Nuril. Ia mengaku merasa nyaman ketika bertemu teman-teman baru di asrama
“Bisa bertemu teman-teman dari berbagai daerah, perasaannya senang dan bahagia, senangnya bisa berkumpul bercerita dengan teman-teman yang baru kenal. Bisa curhat-curhatan kalau malam, Gurunya juga baik semua,” kata dia.
Kepala Sekolah SMRA Tri Yuli S, mengungkapkan bahwa segenap fasilitas untuk siswa-siswi di Sekolah Rakyat sudah tersedia.Termasuk dari tenaga pengajar/guru,wali asuh, dsb.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini proses pembelajaran sudah dimulai.
“Mohon izin melaporkan bahwa pembelajaran sudah kita mulai sejak tanggal 14 Juli tahun 2025 dengan diawali Pemeriksaan Kesehatan,”ungkapnya
Sekaligus pihaknya mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat tersebut merupakan sekolah yang peduli dan ramah terhadap anak-anak. (MC Kab. Blora/Teguh/Eyv).