- Oleh MC KAB BLORA
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:50 WIB
: Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi. Ft : MC Blora.
Oleh MC KAB BLORA, Selasa, 29 Juli 2025 | 11:08 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 176
Blora, InfoPublik - Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, menyampaikan Pemerintah Kabupaten Blora kembali menghadirkan Program Sekolah Rakyat dengan skala lebih besar dan fasilitas lebih baik.
Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya yang sukses memberikan akses pendidikan inklusif dan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
"Putaran kedua Sekolah Rakyat akan dibangun di Desa Balun, Kecamatan Cepu, tepatnya di belakang SPBU Balun, dengan luas lahan sekitar 7 hektare," kata Luluk, di Blora Senin (28/7/2025).
Berbeda dengan putaran pertama yang memanfaatkan gedung eksisting melalui rehabilitasi, pembangunan kali ini akan dimulai dari nol dengan konsep gedung baru yang representatif.
“Pada putaran kedua ini, Sekolah Rakyat akan membuka dua jenjang pendidikan, yakni SMP dan SMA, masing-masing dengan dua rombongan belajar (rombel) berkapasitas 25 siswa per rombel. Total, program ini akan menampung 100 siswa sebagai bentuk perluasan akses pendidikan inklusif dan gratis bagi masyarakat,” jelas Luluk.
Dijelaskannya, saat ini proses persiapan masih menunggu survei lapangan oleh Satuan Tugas Sarana dan Prasarana (Satgas Sarpras) dari Kementerian Sosial, sebagai langkah awal menuju pembangunan fisik.
Program Sekolah Rakyat di Blora menjadi salah satu inovasi daerah dalam menyediakan pendidikan alternatif berkualitas tanpa biaya.
“Inisiatif ini mendapat dukungan penuh tidak hanya dari pemerintah daerah, tetapi juga pemerintah pusat dan partisipasi aktif masyarakat sipil,” terangnya.
Luluk juga mengingatkan bahwa keberhasilan putaran pertama Sekolah Rakyat menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Blora dalam mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan pemerataan pendidikan.
Dengan perluasan program ini, diharapkan semakin banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu di Blora yang dapat mengenyam pendidikan layak tanpa terbebani biaya, harapnya.
Program ini juga sejalan dengan agenda nasional dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas.
Jika berhasil, model Sekolah Rakyat Blora berpotensi direplikasi di daerah lain sebagai solusi inovatif mengatasi ketimpangan akses pendidikan di Indonesia, pungkas Luluk. (MC Kab. Blora/Teguh/Eyv).