- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:27 WIB
: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berdampak pada pemenuhan kebutuhan nutrisi murid, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter positif dan meningkatkan motivasi belajar di sekolah (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 31 Juli 2025 | 10:39 WIB - Redaktur: Untung S - 152
Jakarta, InfoPublik — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berdampak pada pemenuhan kebutuhan nutrisi murid, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter positif dan meningkatkan motivasi belajar di sekolah.
Hal itu ditegaskan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, saat meninjau pelaksanaan program MBG di SMP Negeri 13 Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/7/2025).
Wamen Fajar berdialog langsung dengan murid dan guru untuk melihat sejauh mana program MBG diimplementasikan secara efektif dan berdampak nyata di lapangan. “Program MBG bukan sekadar menyediakan makan siang. Ini adalah sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif seperti disiplin, hemat, dan semangat belajar,” ujar Wamen Fajar.
Ia mengungkapkan bahwa banyak murid merasa lebih fokus saat belajar setelah mengonsumsi makanan bergizi di sekolah. Tak hanya itu, MBG juga mendorong kebiasaan hidup hemat yang mulai tumbuh di kalangan siswa.
“Saya tanya beberapa murid, mereka bilang uang jajannya bisa ditabung karena makan siang sudah disiapkan. Ini adalah pembelajaran finansial awal yang baik—menabung untuk masa depan, entah untuk masuk SMA, kuliah, atau kebutuhan lain,” jelasnya.
Saat mengamati langsung proses makan siang bersama murid, Wamen Fajar menyaksikan bagaimana anak-anak antre dengan tertib, disiplin, dan menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap makanan mereka. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari pembentukan karakter yang tidak bisa diciptakan hanya dari ruang kelas.
“Tadi saya lihat langsung, mereka antre rapi, makan dengan tenang, dan setelahnya lebih semangat masuk kelas. Ini contoh nyata pembelajaran karakter yang berlangsung secara alami,” tegasnya.
Wamen Fajar menyampaikan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto sangat jelas: pendidikan harus membangun manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. MBG menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Antusiasme para murid terhadap MBG juga menjadi perhatian khusus. Dalam sesi dialog, banyak dari mereka berharap program ini terus dilanjutkan dan tidak menjadi program sesaat.
“Saya tanya, kalau MBG dihentikan bagaimana? Anak-anak langsung bilang tidak setuju. Ini menunjukkan keterikatan emosional mereka. Program ini sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka di sekolah,” tutur Wamen Fajar.
Dua murid, Alfarezel dan Gilang, bahkan menyampaikan langsung harapannya agar MBG tetap berjalan. “MBG enak sekali. Harapannya tetap dilanjutkan supaya bisa terus berhemat dan fokus belajar,” ujar Alfarezel.
Gilang menambahkan, “MBG sangat membantu kami. Bisa menghemat uang saku. Pak Prabowo, sehat selalu dan tetap kuat!”
Wamen Fajar menegaskan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menjadikan MBG sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
“Kami ingin anak-anak merasa nyaman belajar sampai sore hari. Kalau perutnya kenyang, suasana belajarnya lebih kondusif, konsentrasi meningkat, dan hasilnya pun lebih optimal,” tutupnya.
Program MBG dirancang untuk berjalan berkelanjutan di seluruh Indonesia sebagai bagian dari strategi nasional pembangunan sumber daya manusia yang unggul—sehat, cerdas, dan berkarakter.