Sekjen Kemensos: Sekolah Rakyat Hadirkan Harapan dan Akses Masa Depan untuk Warga Marjinal

: Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Ricco (kanan), menekankan pentingnya keberadaan Sekolah Rakyat sebagai ruang sosial yang inklusif dan membuka peluang masa depan bagi masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Hal ini disampaikan dalam acara Indonesia.go.id Menyapa Surabaya bertema Sekolah Rakyat: Belajar, Bergerak, Berdaya pada Kamis (7/8/2025). Foto: Istimewa/KPM/Kemkomdigi


Oleh Wandi, Kamis, 7 Agustus 2025 | 14:35 WIB - Redaktur: Untung S - 286


Surabaya, InfoPublik — Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI, Robben Rico, menekankan pentingnya keberadaan Sekolah Rakyat sebagai ruang sosial yang inklusif dan membuka peluang masa depan bagi masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Hal ini disampaikan dalam acara Indonesia.go.id Menyapa Surabaya bertema “Sekolah Rakyat: Belajar, Bergerak, Berdaya” pada Kamis (7/8/2025).

Menurut Robben, Sekolah Rakyat tidak hanya menghadirkan pendidikan alternatif, tetapi juga memberi akses psikososial, rasa percaya diri, dan harapan hidup bagi warga yang sebelumnya tidak memiliki jalur pendidikan reguler.

"Program ini memungkinkan mereka yang dulu merasa tidak mungkin jadi guru, direktur, atau profesional, kini bisa mulai bermimpi dan melihat masa depan. Sekolah Rakyat menjadi ruang di mana harapan kembali tumbuh," ujarnya.

Sekjen Kemensos menggarisbawahi bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk konkret dari pemihakan sosial negara kepada masyarakat kecil, yang selama ini tidak mendapatkan akses pendidikan yang layak. Ia menyebut bahwa inisiatif ini berjalan melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan komunitas pendidikan.

"Kita bersama-sama mendorong penyelenggaraan sekolah ini agar mendapat pengakuan resmi. Karena yang kita bangun bukan sekadar ruang belajar, tapi juga ruang pemulihan, ruang pengakuan identitas, dan ruang membangun martabat," tuturnya.

Dalam refleksinya, Robben menyampaikan banyak peserta Sekolah Rakyat yang awalnya tidak percaya diri, namun perlahan menunjukkan kemajuan. "Mereka bersyukur. Walaupun sederhana, mereka merasa didengar, diperhatikan, dan dilibatkan. Itu kunci dari program sosial yang transformatif," katanya.

Ia menambahkan bahwa pendekatan yang dilakukan bukan sekadar kuratif, melainkan membangun keberdayaan dari bawah, agar masyarakat dapat mengakses pilihan hidup yang layak.

Robben menutup pesannya dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memuliakan mereka yang selama ini terpinggirkan. "Memungkinkan mereka untuk bermimpi kembali, itulah makna sosial dari Sekolah Rakyat. Kita hadir bukan hanya sebagai pelayan program, tapi juga sebagai penyambung harapan," pungkasnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:13 WIB
Pemkab Pulang Pisau Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Dukung Mobilitas Warga
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Sekolah Rakyat Harus Jadi Ruang Belajar Inklusif untuk Semua Anak
  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:49 WIB
Donggala Tampilkan Potensi Wisata dan Produk Lokal di Apkasi Otonomi Expo 2025
-->