- Oleh Putri
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
: Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (12/8/2025). Foto: BPMI Setpres/Rusman
Oleh Tri Antoro, Rabu, 13 Agustus 2025 | 21:41 WIB - Redaktur: Untung S - 235
Jakarta, InfoPublik — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, untuk membahas percepatan program prioritas nasional, khususnya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dadan menyampaikan bahwa program MBG kini telah menjangkau lebih dari 15 juta penerima manfaat, dengan dukungan 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia. “Insyaallah akan mendekati angka 20 juta,” ungkapnya optimistis di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
SPPG telah beroperasi di 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan. Program ini melibatkan kemitraan luas, mulai dari TNI, Polri, BIN, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Kadin, APJI, hingga pelaku usaha lokal.
Dadan menekankan bahwa pembangunan fisik SPPG dibiayai sepenuhnya oleh mitra. "Kalau dihitung, satu satuan pelayanan itu membutuhkan dana sekitar Rp1,5 sampai Rp2 miliar. Total dana mitra yang beredar di masyarakat sudah hampir mencapai Rp28 triliun," jelasnya. Sebagai perbandingan, anggaran dari APBN untuk MBG baru terserap Rp8,2 triliun dan difokuskan pada intervensi gizi.
Program ini juga turut menggairahkan sektor usaha. Banyak restoran dan hotel mengubah dapurnya untuk melayani permintaan gizi MBG. “Restoran yang biasanya melayani 500 pengunjung, kini bisa memasak hingga 3.500 porsi untuk anak sekolah dan ibu hamil tanpa ada pengunjung yang datang langsung,” ujar Dadan.
Hingga saat ini, terdapat 17 ribu calon SPPG yang sedang dalam proses verifikasi dengan kecepatan 200–300 unit per hari. BGN juga terus memperketat standar operasional prosedur (SOP), termasuk pemilihan bahan baku, efisiensi proses masak, dan pengiriman makanan agar kualitas tetap terjaga.
“Kami memendekkan waktu memasak, menyiapkan, dan mengirim makanan, sehingga tak lebih dari 4 jam dari dapur ke penerima,” pungkasnya. (BPMI Setpres)