Pembekalan Akbar Presiden Prabowo untuk Teguhkan Pengabdian Guru Sekolah Rakyat

: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (tengah) menyampaikan arahannya usai membuka pembekalan kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat di SRMA 10, Jakarta, Selasa (19/8/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 23 Agustus 2025 | 12:20 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 181


Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan, pembekalan akbar yang diberikan langsung Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh guru dan kepala Sekolah Rakyat, bertujuan meneguhkan panggilan pengabdian mereka dalam mendidik anak-anak hingga mampu menunaikan mimpi dan cita-citanya.

Hal tersebut disampaikan Mensos, melalui keterangan resmi, usai memberikan pengarahan jelang pembekalan dari Presiden di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).  "Pembekalan ini menjadi pengingat bahwa guru dan kepala sekolah hadir bukan hanya untuk mengajar, tetapi untuk menyalakan pelita pengetahuan di tengah kegelapan, karena setiap anak adalah anugerah Tuhan dan cahaya masa depan bangsa,” kata mensos yang biasa disapa Gus Ipul.

Menurutnya, Sekolah Rakyat adalah program prioritas Presiden Prabowo untuk membuka akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1-2) Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Program tersebut sekaligus memutus mata rantai kemiskinan ekstrem dengan target nol persen melalui pendidikan.

Program itu juga dipadukan dengan layanan kesehatan gratis, makan bergizi, jaminan kesehatan bagi seluruh keluarga siswa sekolah rakyat, koperasi desa, hingga program penyediaan rumah.

Acara pembekalan diikuti secara langsung oleh 2.221 guru dan 154 kepala Sekolah Rakyat rintisan tahap pertama dari Aceh-Papua.
 
Mereka menggunakan pakaian dinas lapangan warga hijau tua lengkap dengan sepatu boot hingga memadati seisi gedung untuk mendengarkan poin-poin pengarahan dari presiden.
 
Pada kesempatan itu, Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pembekalan terkait desain besar Sekolah Rakyat dalam mengentaskan kemiskinan sekaligus menyerahkan kenang-kenangan berupa buku kepada seluruh peserta.

Selain presiden, pembekalan juga diisi oleh sejumlah tokoh, antara lain Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri PANRB Rini Widyantini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh, serta pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar.

Saat ini, 100 Sekolah Rakyat rintisan tahap pertama telah beroperasi di berbagai daerah. Jumlah itu ditargetkan bertambah menjadi 165 titik pada September 2025 dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.
 
 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB
Doa Bersama Lintas Agama, Kapolres Malra Tegaskan Pentingnya Persatuan
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:36 WIB
Program 3 Juta Rumah, Berpotensi Dorong Pertumbuhan UMKM
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:20 WIB
Pembangunan Dapur SPPG di Banten Ditargetkan Rampung 2025
  • Oleh MC KAB SIAK
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 11:41 WIB
Siak Raih Enam Penghargaan pada BAZNAS Awards 2025
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:38 WIB
Perkuat Gerakan Zakat, Bupati Indramayu Raih Penghargaan
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:22 WIB
Kemensos dan Kemenekraf Garap Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 05:13 WIB
Pemkab Pulang Pisau Fokus Perbaikan Infrastruktur Jalan untuk Dukung Mobilitas Warga
  • Oleh Tri Antoro
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 23:45 WIB
Sekolah Rakyat Harus Jadi Ruang Belajar Inklusif untuk Semua Anak
-->