Sebanyak 3.750 Warga Jadi Penerima Manfaat, Pemkab Lumajang Resmikan Program SPPG

: Bupati Indah saat meninjau SPPG di SMP NU An Naashiri, Kecamatan Pasrujambe, Senin (25/8/2025).


Oleh MC KAB LUMAJANG, Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:18 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 1K


Lumajang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang resmi meluncurkan Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyasar 3.750 penerima manfaat, terdiri dari siswa sekolah, balita, dan ibu hamil.

Program ini diproyeksikan menjadi inovasi unggulan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, meningkatkan kesehatan masyarakat, sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan bahwa SPPG bukan sekadar distribusi makanan, melainkan intervensi gizi terencana berbasis standar kesehatan. Setiap menu disusun sesuai kebutuhan gizi kelompok usia, mulai dari balita hingga orang dewasa.

“Untuk anak-anak berasnya 100 gram, orang dewasa 175 gram, dan balita 100 gram. Komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing penerima manfaat,” ujar Bupati Indah saat meninjau SPPG di SMP NU An Naashiri, Kecamatan Pasrujambe, Senin (25/8/2025).

Meski setiap porsi hanya dialokasikan Rp10.000, Bupati menekankan bahwa kualitas bahan pangan tetap menjadi prioritas. Hal itu dijamin dengan pengawasan ketat dari ahli gizi dan Dinas Kesehatan agar setiap hidangan memenuhi standar gizi seimbang.

“Program ini kita awasi ketat. Tidak boleh asal kenyang, tapi harus benar-benar sehat,” tegasnya.

Keunggulan lain SPPG adalah pemanfaatan 100 persen bahan pangan lokal. Dari beras, sayur, hingga lauk-pauk, seluruhnya dipasok oleh petani dan pelaku UMKM Lumajang. Skema ini bukan hanya memastikan ketersediaan bahan segar, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat desa.

“Semua bahan baku kita ambil dari lokal. Jadi selain menyehatkan anak-anak dan ibu hamil, kita juga mendukung petani dan UMKM agar terus berdaya,” jelas Bupati Indah.

Pemkab Lumajang juga memastikan layanan ini dapat menjangkau wilayah terpencil seperti Ranupani. Sistem distribusi dirancang cepat, sehingga makanan tetap dalam kondisi layak konsumsi saat diterima warga.

“Daerah seperti Ranupani mendapat perhatian khusus. Kita pastikan makanan sampai maksimal 25 menit, idealnya 20 menit,” ungkapnya.

Program SPPG diyakini akan memberikan dampak strategis dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Lebih jauh, program ini menjadi bagian dari komitmen Lumajang menyiapkan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

“Ini bukan sekadar program makan bergizi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menyiapkan masa depan Lumajang dan Indonesia,” kata Bupati Indah.

Dengan pelaksanaan yang terintegrasi antara layanan gizi, pemberdayaan ekonomi lokal, dan ketahanan pangan, SPPG Lumajang dipandang sebagai model pembangunan kesehatan preventif berbasis kearifan lokal yang layak dikembangkan secara nasional.

(MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
Sembako Murah Jadi Kado HUT ke-80 RI untuk Warga Maluku Tenggara
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:57 WIB
Ibu adalah Sekolah Pertama bagi Anak
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:54 WIB
Rutan Kelas I Pekanbaru Kembangkan Pertanian dan Perikanan untuk WBP
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Komitmen Wabup Lumajang: Bangun Budaya Aman dan Guyub Rukun di Desa
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Siswa SLB Lumajang Buktikan Keterbatasan Bukan Halangan untuk Berprestasi
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:29 WIB
Trantibum Adalah Fondasi Pembangunan dan Kesejahteraan
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:20 WIB
Indramayu Siapkan Gerakan Pangan Murah Serentak
-->