- Oleh Tri Antoro
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 07:14 WIB
: Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto/app/rwa)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Jumat, 15 Agustus 2025 | 12:12 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 179
Jakarta, Infopublik - Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan capaian signifikan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam waktu tujuh bulan, 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui telah menerima makanan bergizi setiap hari—sebuah prestasi yang di negara lain memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dicapai.
Presiden Prabowo menyampaikan, intervensi strategis perbaikan gizi bagi 82,9 juta anak Indonesia kini menunjukkan kemajuan membanggakan. “Brazil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima makanan bergizi gratis per hari, sementara Indonesia mampu menjangkau 20 juta penerima hanya dalam tujuh bulan,” ujar Presiden RI Prabowo Subinato, dalam sidang tahunan MPR, Sidang bersama DPR dan DPD RI, Jumat (15/8/2025).
Ia mengakui, keberhasilan ini lahir dari upaya mengatasi tantangan manajemen yang kompleks, mulai dari pembangunan dapur, pengelolaan rantai pasok, hingga pelatihan manajer dan pelaksana di lapangan.
Presiden pun menyampaikan apresiasi kepada Kepala Badan Gizi Nasional beserta seluruh pihak yang terlibat, termasuk TNI, Polri, NU, Muhammadiyah, organisasi kemasyarakatan, koperasi, yayasan, dan jejaring Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di seluruh provinsi.
Menurut Presiden, MBG bukan sekadar program sosial, tetapi fondasi bagi pembentukan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. “PBB menyebut MBG sebagai investasi terbaik sebuah bangsa,” tegasnya.
Sejak diluncurkan delapan bulan lalu, dampak positif MBG mulai terlihat. Angka kehadiran siswa meningkat, prestasi sekolah membaik, dan ekonomi desa terdorong. Hingga saat ini, sudah ada 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi, menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur, serta melibatkan satu juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM.
“Program ini adalah gotong royong nasional demi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing,” tutup Presiden.