- Oleh Tri Antoro
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 07:14 WIB
: Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang bersama DPR-DPD RI 2025 di Gedung Nusantara, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025). (foto: AmiriYandi/KPM Kemkomdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 15 Agustus 2025 | 14:44 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 139
Jakarta, InfoPublik – Presiden Prabowo Subianto menegaskan masyarakat Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) demi kemajuan bangsa
“Tidak ada bangsa maju yang tidak menguasai sains dan teknologi. Kita juga harus menguasai artificial intelligence atau kecerdasan buatan,” tegas Presiden dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang bersama DPR-DPD RI 2025 di Gedung Nusantara, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat (15/8/2025).
Oleh karenanya, pemerintah perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan mencetak talenta-talenta digital yang mumpuni.
Caranya adalah meningkatkan kualitas Pendidikan di seluruh daerah, melalui optimalisasi alokasi anggaran Pendidikan yang mencapai 120 persne dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun ini.
“Kita perlu tingkatkan kualitas pendidikan. Karena itu kami optimalkan 20 persen dari APBN untuk pendidikan,” jelas Presiden Prabowo.
Seiring dengan itu, pemerintah telah meningkatkan gaji guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan beri tunjangan layak bagi guru non-ASN di seluruh daerah.
“Tunjangan guru kami transfer langsung, dari Pemerintah Pusat ke penerima (di berbagai daerah),” lanjutnya.
Pemerintah juga berencana melakukan renovasi setidaknya 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah serta mendistribusikan hingga hampir 300 ribu layer pintar ke sekolah-sekolan pelosok pada tahun ini.
“Sampai dengan akhir tahun ini, 288.000 layar pintar akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah hingga ke pelosok, agar anak-anak di desa tak lagi tertinggal dan dapat mengikuti pelajaran dari guru-guru terbaik yang mengajar secara virtual,” tegas Kepala Negara.