- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Presiden Prabowo saat menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2026 di Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (Amiriyandi/InfoPublik.id)
Oleh Tri Antoro, Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:46 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 350
Jakarta, InfoPublik — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026 yang mengusung tema besar “Indonesia Tangguh, Mandiri, dan Sejahtera.”
RAPBN 2026 dirancang berlandaskan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, dengan misi menjadikan kekayaan negara dan cabang-cabang produksi penting dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“APBN harus menjadi instrumen nyata untuk mewujudkan ekonomi yang kuat, berdaulat, dan berkeadilan sosial,” tegas Presiden Prabowo saat menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2026 di Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Presiden merinci delapan agenda utama RAPBN 2026, berikut alokasi anggarannya:
Pertama, Presiden Prabowo menegaskan bahwa negara harus berdaulat dalam urusan pangan. RAPBN 2026 mengalokasikan Rp164,4 triliun untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Langkah konkretnya meliputi pencetakan sawah baru, penyaluran pupuk bersubsidi sebesar Rp46,9 triliun, serta penguatan peran Bulog sebagai penjaga stok dan harga pangan dengan anggaran Rp22,7 triliun.
Kedua, Pemerintah mendorong percepatan pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) seperti surya, hidro, dan panas bumi. Targetnya: 100 persen pembangkitan listrik dari EBT dalam 10 tahun. Subsidi energi akan difokuskan agar tepat sasaran dan adil. Dukungan fiskal untuk sektor energi mencapai Rp402,4 triliun.
"Ketiga, Program MBG akan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat seperti siswa, balita, dan ibu hamil. Selain memperbaiki gizi anak, program ini juga akan memberdayakan UMKM dan petani lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi desa. Pemerintah mengalokasikan Rp335 triliun untuk program ini di 2026," katanya.
Keempat, dengan alokasi tertinggi dalam sejarah, yaitu Rp757,8 triliun, RAPBN 2026 akan fokus pada:
Kelima, pemerintah mengalokasikan Rp244 triliun untuk memperluas jangkauan Jaminan Kesehatan Nasional, revitalisasi rumah sakit, percepatan penurunan stunting, hingga program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Sebanyak 96,8 juta jiwa warga miskin dan rentan dijamin akses layanan kesehatan.
"Keenam,sebanyak 80.000 Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan didorong untuk menjadi pusat distribusi sembako, pupuk, dan layanan keuangan murah. Pemerintah memfasilitasi pembiayaan melalui Bank Himbara. Tujuannya: memotong rantai logistik, menciptakan lapangan kerja, dan menghapus kemiskinan," ujarnya.
Ketujuh, pemerintah menekankan pentingnya pertahanan nasional yang komprehensif, bukan hanya militer, tetapi juga ekonomi, sosial, dan politik. RAPBN 2026 mengakomodasi modernisasi alat utama sistem pertahanan dan peningkatan kesejahteraan prajurit serta penguatan komponen cadangan.
Delapan, lewat Danantara, pemerintah mendorong investasi strategis dan penguatan rantai pasok global. Hilirisasi sumber daya alam, proyek senilai USD38 miliar, serta program 3 juta rumah untuk rakyat menjadi bagian dari upaya memperluas akses hunian, memperkuat daya saing, dan menyerap tenaga kerja secara massif.