Prabowo Kenang Soeharto sebagai Pilar Pembangunan Ekonomi Indonesia

: Ilustrasi ChatGPT


Oleh Tri Antoro, Sabtu, 16 Agustus 2025 | 14:08 WIB - Redaktur: Untung S - 165


Jakarta, InfoPublik – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan penghargaan atas jasa para Presiden RI terdahulu yang dinilainya telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

Prabowo secara khusus menyoroti peran sentral Presiden kedua RI, Soeharto, dalam meletakkan fondasi pembangunan ekonomi nasional.

“Presiden Soeharto melaksanakan pembangunan ekonomi yang merata dari Sabang sampai Merauke,” ujar Prabowo.

Di bawah kepemimpinan Soeharto yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade, Indonesia mengalami transformasi ekonomi besar-besaran. Melalui program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif, menjangkau seluruh wilayah Nusantara. Jalan, jembatan, irigasi, sekolah, hingga fasilitas kesehatan dibangun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara merata.

Salah satu pencapaian monumental pada era tersebut adalah keberhasilan mewujudkan swasembada beras pada tahun 1984. Melalui Revolusi Hijau, pemerintah menyediakan pupuk bersubsidi, bibit unggul, dan teknologi pertanian kepada petani, serta memperkuat peran penyuluh pertanian lapangan (PPL). Atas keberhasilan ini, Indonesia mendapat pengakuan internasional dari FAO.

“Presiden Soeharto berhasil mewujudkan swasembada pangan,” tegas Prabowo.

Kesadaran Soeharto terhadap pentingnya industrialisasi menjadi dasar pengembangan sektor industri nasional. Kawasan-kawasan industri mulai bermunculan, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diberdayakan untuk mengelola sektor-sektor vital. Industri strategis seperti PT PAL, PT Pindad, PT Krakatau Steel, dan PT IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia) menjadi simbol kemandirian teknologi dan ekonomi Indonesia.

“Presiden Soeharto meletakkan dasar-dasar industrialisasi ekonomi,” lanjut Prabowo.

Tak hanya infrastruktur dan industri, pemerintahan Soeharto juga berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan nasional turun drastis dari lebih dari 60 persen pada awal 1970-an menjadi sekitar 11 persen menjelang akhir 1990-an. Program pembangunan bersifat padat karya, seperti Inpres Desa dan pembangunan sekolah, menjadi kunci dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

“Presiden Soeharto berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem,” pungkas Prabowo.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MERAUKE
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 20:49 WIB
Bupati Merauke Minta Dukungan Pusat untuk Realisasikan Pembangunan Strategis
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:22 WIB
MBG Disambut Positif di TK Negeri Mexindo, Menu Sehat sesuai Usia Anak
  • Oleh Tri Antoro
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:07 WIB
Presiden Prabowo Pastikan Keadilan bagi Keluarga Affan Kurniawan
  • Oleh Ismadi Amrin
  • Senin, 25 Agustus 2025 | 09:48 WIB
HUT ke-80 RI: Merenungi Jejak, Meneguhkan Arah Bangsa
-->