- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:27 WIB
: Para pelajar dikukuhkan menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta, pada Sabtu (16/8/2025). Foto: BPMI Setpres/Cahyo
Oleh Tri Antoro, Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:58 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 230
Jakarta, InfoPublik – Rasa bangga, haru, dan penuh semangat terpancar dari wajah para pelajar yang baru saja dikukuhkan menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025 di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
Para pelajar ini datang dari berbagai penjuru Nusantara dengan cerita perjuangan masing-masing hingga akhirnya terpilih mengemban amanah mengibarkan Sang Merah Putih di Istana Merdeka.
Dari Papua Barat, Ritha Lovely Chantika Febiolla Ayomi tak kuasa menahan rasa bahagia sekaligus haru saat dipercaya menjadi pemimpin upacara pengukuhan. “Campur aduk. Ada bahagia dan terharu,” ucapnya.
Perjalanan Ritha hingga ke tingkat nasional dimulai dari seleksi di sekolah, kemudian kabupaten, provinsi, hingga akhirnya lolos ke tingkat nasional. “Pertama itu saya ikut paskibraka sekolah. Tahun 2025 saya ikut seleksi paskibraka kabupaten, terus ke provinsi, dan puji Tuhan lolos ke nasional,” tuturnya.
Sementara dari Papua Selatan, kisah penuh keteguhan hati datang dari Abraham Sarau. Ia mengaku sangat bersyukur bisa dikukuhkan sebagai anggota Paskibraka, meski perjalanan menuju titik ini penuh tantangan. “Kami sempat beberapa kali menyerah, cuma karena semangat dari teman-teman yang membara membuat jiwa kami menjadi satu,” ungkapnya.
Abraham menambahkan bahwa dukungan besar datang dari sekolah, guru, dan orang tuanya. Ia berharap dapat menjalankan tugas besok dengan baik dan menampilkan yang terbaik.
Dari Nusa Tenggara Timur, Paulus Gregorius Afrizal juga berbagi kebanggaannya bisa mewakili daerahnya. Baginya, masa latihan merupakan pengalaman berharga. “Latihannya tiap hari kami cukup konsisten dan juga kami jaga kesehatan agar upacara besok berjalan lancar,” katanya.
Dalam kesehariannya, Paulus membantu ekonomi keluarga dengan berdagang jagung bakar pada akhir pekan, sembari tetap membagi waktu untuk sekolah dan berlatih karate. “Saya ingin meringankan beban orang tua saya. Jadi saya menyisihkan waktu untuk berjualan, latihan, dan tetap sekolah. Saya juga seorang atlet karate,” ujarnya.
Cerita perjuangan para anggota Paskibraka Nasional 2025 ini menjadi cerminan semangat, ketekunan, dan dedikasi generasi muda Indonesia dalam menjaga martabat Sang Merah Putih. (BPMI Setpres)