- Oleh Wandi
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 19:57 WIB
: Menteri PANRB Rini Widiyantini dan Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan Agus Andrianto saat meninjau langsung layanan publik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Selasa (5/8/2025)/Foto : Humas Kementerian PANRB
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 6 Agustus 2025 | 16:25 WIB - Redaktur: Untung S - 184
Jakarta, InfoPublik - Sebagai pintu gerbang utama masuknya wisatawan mancanegara, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali terus menjadi sorotan dalam peningkatan layanan publik. Untuk memastikan kualitas layanan yang disediakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto melakukan peninjauan langsung terhadap sejumlah titik pelayanan di bandara tersebut, Selasa (5/8/2025).
Dalam kunjungannya, Menteri PANRB menekankan pentingnya penyediaan layanan publik yang inklusif dan mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk wisatawan asing, penyandang disabilitas, lansia, hingga kelompok rentan lainnya.
“Sebagai Menteri PANRB, saya memiliki tugas memastikan layanan publik berjalan dengan baik. Kami melihat bahwa pelayanan di Bandara Ngurah Rai sudah mengarah pada pelayanan inklusif, terutama bagi kaum rentan dan Warga Negara Asing (WNA). Ini sangat penting untuk memberikan kemudahan kepada seluruh pengguna jasa bandara,” ujar Rini dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Rabu (6/8/2025).
Salah satu fokus dalam kunjungan ini adalah uji coba sistem All Indonesia, sebuah platform digital terpadu yang dirancang untuk menyatukan berbagai layanan yang dibutuhkan wisatawan asing sejak tiba di Indonesia. Aplikasi ini mengintegrasikan layanan keimigrasian, bea cukai, kesehatan, karantina, hingga informasi pariwisata dalam satu pintu layanan.
Menurut Menteri PANRB itu, kehadiran sistem All Indonesia menjadi lompatan besar dalam meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pelayanan publik di pintu masuk negara. “Layanan imigrasi adalah etalase bangsa. Ketika wisatawan asing mendarat, mereka pertama kali merasakan seperti apa kualitas pelayanan kita. Jika kita bisa memberikan layanan yang cepat, ramah, dan profesional, maka itu akan membentuk citra positif Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa inovasi pelayanan ini selaras dengan program prioritas Presiden, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Sekolah Rakyat (SR), hingga Perumahan Rakyat. Meski sektor imigrasi memiliki karakteristik khusus, tujuannya tetap sama: memperluas akses layanan dan memastikan kehadiran negara dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Rini juga mengapresiasi kolaborasi antar-kementerian dan lembaga dalam menciptakan sistem pelayanan yang lebih terintegrasi dan efisien. “Kolaborasi seperti ini menjadi bagian penting dari arahan Presiden untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Ini yang akan terus kita dorong,” tegasnya.
Sebagai informasi, sistem All Indonesia akan menyederhanakan pelaporan kedatangan penumpang dari luar negeri, yang sebelumnya dilakukan secara terpisah untuk keimigrasian, bea cukai, dan kesehatan. Dengan sistem baru ini, proses administratif dapat dipangkas sehingga penumpang bisa melintas lebih cepat setelah mendarat di Indonesia.