Kemnaker Dorong Ekosistem Ketenagakerjaan Inklusif dan Berkelanjutan

: Pemerintah terus memperkuat sinergi dengan pelaku usaha dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan (Foto: Dok Kemnaker)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 7 Agustus 2025 | 08:15 WIB - Redaktur: Untung S - 183


Jakarta, InfoPublik — Pemerintah terus memperkuat sinergi dengan pelaku usaha dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa strategi utama Kemnaker diarahkan pada penguatan sisi pasokan (supply) dan permintaan (demand) tenaga kerja, guna menjawab tantangan dunia usaha sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja.

Hal ini disampaikan Menaker dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (RAKERKONAS) ke-34 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025).

“Dunia usaha membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten sekaligus lingkungan kerja yang produktif dan terbuka. Karena itu, pemerintah tidak hanya menyiapkan tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan industri, tetapi juga membangun iklim ketenagakerjaan yang menjamin keberlanjutan,” tegas Yassierli.

Dari sisi supply, strategi Kemnaker difokuskan pada reformasi Balai Latihan Kerja (BLK) agar lebih responsif terhadap dinamika pasar kerja dan perkembangan teknologi. Menaker menyebut, BLK merupakan aset strategis yang terus dikembangkan baik dari sisi kurikulum maupun kapasitas pelatihan.

“Kita menyadari bahwa modalitas BLK merupakan aset besar yang sudah kita miliki. Karena itu, penting bagi kami untuk terus meningkatkan otoritas dan kapasitasnya agar lebih banyak orang yang bisa dilatih dengan kurikulum yang lebih mutakhir, serta mampu menciptakan lapangan kerja secara mandiri,” ujarnya.

Transformasi ini didukung pula dengan pemetaan kebutuhan industri berbasis data serta pelibatan dunia usaha dalam desain pelatihan vokasi.

Sementara dari sisi demand, Kemnaker mendorong penciptaan lapangan kerja yang terbuka bagi semua kelompok, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Ini dilakukan melalui pengembangan kebijakan rekrutmen inklusif dan insentif ketenagakerjaan.

“Kolaborasi dengan dunia usaha sangat penting agar pertumbuhan ekonomi dapat menyerap tenaga kerja secara optimal, sekaligus menumbuhkan kewirausahaan,” tambah Yassierli.

Program strategis yang digulirkan antara lain pembentukan Talent & Innovation Hub untuk menyiapkan tenaga kerja kreatif dan mandiri, serta pelaksanaan Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional guna mendorong daya saing.

Pemerintah berharap dunia usaha dapat menjadi mitra aktif dalam menciptakan ekosistem kerja yang berkeadilan, berdaya saing, dan berorientasi masa depan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 22 Agustus 2025 | 21:13 WIB
KPK Tetapkan 11 Tersangka Korupsi Sertifikasi K3
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 16 Agustus 2025 | 15:35 WIB
Kemnaker-Kementerian PKP-BPS Perkuat Sinergi Bangun Hunian Layak bagi Buruh
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Kemnaker Siapkan 57 BLK untuk Sekolah Rakyat, Perkuat Pembangunan SDM Nasional
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 8 Agustus 2025 | 18:55 WIB
Menaker Ajak Perusahaan Dukung Pekerja Rayakan HUT ke-80 RI
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 5 Agustus 2025 | 21:16 WIB
BSU 2025 Capai 93 Persen, Wapres Pastikan Bantuan Tepat Sasaran di NTB
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 1 Agustus 2025 | 20:26 WIB
Kemnaker Latih 256 SDM di Lombok Timur untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-->