- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 20:57 WIB
: Wakil Menteri (Wamen) Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Silmy Karim dalam kunjungan ke Kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) di Jakarta, Selasa (22/10/2024). Dok.Ditjenpas
Oleh Eko Budiono, Rabu, 28 Mei 2025 | 06:52 WIB - Redaktur: Untung S - 217
Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen Imipas), Silmy Karim, mengatakan bahwa kerja sama di bidang industri pertahanan menjadi salah satu atensi dalam 75 tahun hubungan bilateral Republik Indonesia dengan Turki.
Pernyataan Wamen Silmy dilatarbelakangi oleh pengalamannya sebagai Direktur Utama PT Pindad periode 2014–2016, BUMN bidang industri pertahanan dan keamanan serta merujuk pada kerja sama strategis saat kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada Februari 2025.
“Saya melihat kalau yang saat ini sedang menjadi atensi kedua negara adalah kerjasama di bidang industri pertahanan” kata Wamen Silmy, melalui keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).
Wamen Silmy menegaskan, bahwa 10 tahun yang lalu, Indonesia dan Turki, melalui PT Pindat dan perusahaan terkemuka Turki FNSS Savunma Sistemleri A.Ş menghasilkan produk bersama yang diberi nama Harimau, sebuah tank medium yang dirancang untuk medan tempur modern dengan kemampuan mobilitas tinggi dan perlindungan balistik tingkat lanjut.
Minat Turki untuk meningkatkan kerja sama bidang pertahanan juga tercermin dari pertemuan antara Presiden Sekretariat Industri Pertahanan Turki (Savunma Sanayii Baskanligi/SSB) Haluk Gorgun dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Berdasarkan unggahan Gorgun di akun Instagram resminya (@halukgrgn) Jumat (16/5) malam, dia menyampaikan bahwa pertemuan tersebut bersifat intensif dan sangat produktif.
"Kami mengadakan pertemuan intensif dan sangat produktif dengan negara sahabat Indonesia dalam rangka lebih memperdalam potensi kerja sama di bidang industri pertahanan," kata Gorgun.