RI Serukan OKI Perkuat Kolaborasi Diplomasi dan Ekonomi

: Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan sambutannya dalam agenda Konferensi Tingkat Menlu ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Sabtu (21/6/2025) waktu setempat. Dok.Kemlu RI


Oleh Eko Budiono, Senin, 23 Juni 2025 | 09:16 WIB - Redaktur: Untung S - 281


Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyerukan agar  Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dapat  memperkuat kolaborasi di bidang diplomasi dan ekonomi dalam menghadapi persoalan global, khususnya konflik di Timur Tengah.

“Kita tak boleh menyerah dalam diplomasi. Namun, kita juga harus melihat peran kita dalam memperkuat multilateralisme dan hukum internasional. OIC harus semakin tegas,” kata  Sugiono dalam Konferensi Tingkat Menlu ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Sabtu waktu setempat.

Menurut keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima, Minggu (22/6/2025), Sugiono  mengatakan belum berakhirnya kengerian di Palestina akibat agresi militer Israel adalah bukti “kegagalan sistem multilateral dalam menjamin keadilan”.

Untuk itu, sebagai organisasi Negara-Negara Selatan, OKI harus terus memperjuangkan tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif serta mendukung upaya reformasi multilateral.

Secara khusus untuk Palestina, ia mendorong OKI supaya memperkuat upaya diplomatik dan politik untuk mengakhiri perang di Gaza serta memacu upaya internasional untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Sementara itu dalam aspek ekonomi, Sugiono menyerukan supaya anggota OKI menguatkan kerja sama di sektor perdagangan, pendidikan, sains dan inovasi, dan ketahanan pangan baik dalam format Selatan-Selatan maupun Triangular (antara dua negara berkembang dan mitra negara maju).

Kerja sama ekonomi semacam itu penting karena saat ini, OKI mewakili 25 populasi dunia namun hanya menyumbang kurang dari 10 persen PDB global, kata dia.

Padahal, masing-masing negara anggota OKI memiliki beragam potensi dalam hal sumber daya mineral, kecanggihan dan keahlian teknologi, serta modal finansial.

“Jika kita satukan potensi ini, kita akan menciptakan suatu kekuatan kolektif yang semakin menguatkan posisi strategis kita sebagai negara Islam,” ucap Sugiono.

Sugiono menegaskan, komitmen Indonesia untuk terus terbuka terhadap potensi kerja sama ekonomi baru dengan semua negara, khususnya negara anggota OKI, dalam memenuhi tujuan bersama tersebut.

“Memperkuat kolaborasi dan solidaritas adalah hal tak boleh ditawar dalam upaya kita menciptakan perdamaian dan kemakmuran bersama. Kita harus menjaga relevansi OKI dalam dunia yang berubah dengan mengakhiri semua konflik dan menyelesaikan perselisihan antara kita,” katanya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB ACEH JAYA
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 18:04 WIB
Pemkab Aceh Jaya Raih Serambi Ekraf Awards 2025
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:45 WIB
Pangan Murah di Lumajang: Simbol Kemerdekaan Ekonomi untuk Rakyat
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 08:02 WIB
Indonesia dan Australia Perkuat Kemitraan Strategis Melalui Pertemuan 2+2
  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 23:42 WIB
Pemkab Muba-FISIP Unsri Bangun Kerja Sama Strategis di Bidang Diplomasi Daerah
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:37 WIB
Pemkab Lumajang Dorong Gastronomi Lokal Go Global lewat Pelatihan Kuliner
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 12:20 WIB
Wisata Tumpak Selo, Contoh BUMDes Lumajang Gabungkan Ekonomi dan Ekologi
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 28 Agustus 2025 | 07:22 WIB
Indonesia Desak Penjelasan Timor Leste atas Penembakan WNI
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 10:40 WIB
Rowo Kancu Jadi Model Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas di Lumajang
-->