RI Ajak Mauritania Tangani Isu Palestina

: Menteri Luar Negeri RI Sugiono (kanan) menerima kunjungan perpisahan dari Duta Besar Mauritania, Weddady Ould Sidi Haiba bertemu di Jakarta, Kamis (26/6/2025). (Dok.Kemlu RI)


Oleh Eko Budiono, Jumat, 27 Juni 2025 | 10:26 WIB - Redaktur: Untung S - 357


Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengundang Mauritania untuk bersama-sama menangani isu Palestina dan konflik di kawasan Timur Tengah melalui kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Hal tersebut disampaikan Sugiono, saat menerima kunjungan perpisahan dari Duta Besar Mauritania Weddady Ould Sidi Haiba, melalui keterangan resmi, seperti dilansir laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Kamis (26/6/2025).

Sugiono  mengusulkan penguatan kerja sama dengan Mauritania dalam bidang perdagangan, investasi, pembangunan berkelanjutan dan sosial budaya serta mendukung saling kunjungan antar pejabat kedua negara.

Menlu RI  menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh Dubes Haiba selama masa tugasnya di Indonesia sejak 15 Februari 2024.

Dubes Haiba dinilai telah membina hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Mauritania dengan baik.

Sebagai tanggapan, Dubes Haiba juga memberikan apresiasi dan mendukung peranan Indonesia dalam menangani isu Palestina di forum internasional.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Mauritania memiliki arti penting mengingat Mauritania merupakan negara mayoritas Muslim yang memiliki potensi strategis sebagai hub ekonomi di kawasan Sahel, Afrika.

Selain itu, Mauritania juga merupakan salah satu negara penerima hibah Indonesia dalam skema kerja sama Selatan-Selatan.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mauritania secara resmi dibuka melalui penandatanganan Joint Communique Concerning the Establishment of Diplomatic Relations di New York pada 26 September 2011.

Misi diplomasi Indonesia di Mauritania saat ini dirangkap oleh KBRI di Rabat, Maroko, yang dibantu oleh Konsul Kehormatan RI di Nouakchott, ibu kota Mauritania, sementara Mauritania telah membuka kedutaan besarnya di Jakarta sejak 2020.

Mauritania merupakan salah satu dari 57 negara anggota OKI yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

OKI adalah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim dan bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama antara negara anggota di berbagai bidang, serta melindungi kepentingan dan hak-hak umat Islam di seluruh dunia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Tri Antoro
  • Selasa, 29 Juli 2025 | 21:53 WIB
Presiden PKS: Prabowo Komit Kelola SDA sesuai Amanat Konstitusi
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 13:40 WIB
Indonesia Dukung Afrika Atasi Persoalan Terorisme
  • Oleh MC PROV SUMATERA BARAT
  • Kamis, 23 Januari 2025 | 15:04 WIB
Sumbar Siap Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional Halal Lifestyle dan Teknologi 2025
  • Oleh Wandi
  • Jumat, 10 Januari 2025 | 08:40 WIB
DPR Sambut Baik Keanggotaan Indonesia di BRICS
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 28 September 2024 | 09:16 WIB
Indonesia dan Negara OKI Walkout dari Sidang PBB, Protes Pidato PM Israel
-->