Dirjen Bimas Islam: Budaya dan Agama tak Terpisahkan dalam Masyarakat Indonesia

: Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Ngaji Budaya bertajuk


Oleh Wandi, Rabu, 26 Februari 2025 | 15:22 WIB - Redaktur: Untung S - 213


Jakarta, InfoPublik– Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam), Abu Rokhmat, menegaskan bahwa budaya dan agama merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Menurutnya, Islam di Indonesia memiliki kekuatan yang besar karena keterikatan yang erat antara ajaran agama dan nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat.

“Bagi kita umat Islam, budaya adalah wadah ekspresi keagamaan kita. Budaya dan agama tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Begitu eratnya hubungan keduanya, sehingga Islam memiliki kekuatan besar di negeri ini dibanding negara lainnya,” ujar Abu Rokhmat dalam sambutannya pada acara Ngaji Budaya bertajuk "Deklarasi Istiqlal dalam perspektif Budaha" di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa beragama bukan hanya sekadar menjalankan syariat, tetapi juga melibatkan hati dan jiwa dalam memahami konteks agama secara lebih mendalam.

“Siapa pun yang beragama, bukan hanya menjalankan syariat saja, tetapi juga harus memahami konteks agama dengan hati dan jiwa. Level tertinggi dalam hal ini adalah budaya, karena budaya membawa makna dan nilai dalam kehidupan kita,” jelasnya.

Menurut Abu Rokhmat, budaya adalah instrumen universal dalam mengubah kebiasaan masyarakat. Melalui pendekatan budaya, nilai-nilai agama dapat lebih mudah diterima dan diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Budaya menghaluskan perasaan kita, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, dan menjadi jembatan dalam membangun harmoni sosial,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengetahuan budaya dan agama dalam membangun inklusi sosial serta kerukunan hidup antarumat beragama. Dengan pendekatan yang lebih kekinian, ia berharap nilai-nilai Islam dapat semakin berkembang dan diterapkan secara harmonis dalam masyarakat yang multikultural.

“Tugas Bimas Islam adalah menginternalisasikan nilai-nilai Islam dengan pendekatan yang sesuai dengan zaman. Dengan cara ini, kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi muda yang hebat, luar biasa, dan berdaya saing tinggi,” ujar Abu Rokhmat.

Dengan sinergi antara agama dan budaya, ia optimistis bahwa masyarakat Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman, serta mampu menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman yang ada.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Senin, 11 Agustus 2025 | 11:43 WIB
Kemenag Balangan Dukung Program Madrasah Layak Belajar Baznas
-->