Revitalisasi Bahasa Daerah: Guru Jadi Garda Depan Pelestarian Bahasa Ibu

: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mengambil langkah konkret: membekali para guru dengan keterampilan pedagogis dan semangat baru untuk menghidupkan kembali bahasa ibu di ruang-ruang kelas. (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 23 Juni 2025 | 08:57 WIB - Redaktur: Untung S - 263


Jakarta, InfoPublik — Di tengah ancaman kepunahan ratusan bahasa daerah di Indonesia, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mengambil langkah konkret: membekali para guru dengan keterampilan pedagogis dan semangat baru untuk menghidupkan kembali bahasa ibu di ruang-ruang kelas.

Melalui Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang digelar di Lembang, Jawa Barat, Badan Bahasa menyasar peningkatan kapasitas guru SD dan SMP agar mampu mengajarkan bahasa daerah secara kreatif dan bermakna. Kegiatan ini diikuti oleh 108 peserta secara luring dan lebih dari 400 peserta secara daring dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat.

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menekankan bahwa pelestarian bahasa daerah bukan sekadar tugas akademik, melainkan bentuk tanggung jawab kultural terhadap warisan identitas bangsa. “Jangan mengaku orang Sunda kalau tidak bisa berbahasa Sunda,” ujar Hafidz, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (23/6/2025).

“Bahasa daerah adalah jati diri kita. Indonesia memiliki kekayaan bahasa daerah terbanyak kedua di dunia, dan ini kekuatan yang harus kita rawat bersama,” ucapnya

Hafidz menegaskan bahwa peran guru tak terbatas pada menyampaikan materi ajar. Guru diharapkan mampu menciptakan ruang di mana anak-anak mengekspresikan diri melalui bahasa ibu, baik dalam bentuk sastra lisan, karya digital, hingga pertunjukan seni. Ia menyebut bahwa dari sana, peluang untuk tumbuhnya bibit unggul yang mencintai budaya lokal bisa terbuka lebar.

“Anak-anak perlu diberi panggung untuk tampil dengan bahasa daerahnya. Bahasa bukan hal kuno—justru bisa menjadi sarana mereka bersinar di masa depan,” ungkap Hafidz.

Dukungan kelembagaan juga mulai menguat. Hafidz mengumumkan bahwa Universitas Muhammadiyah Kuningan kini membuka Program Studi Bahasa Sunda, sebagai bagian dari upaya menghasilkan guru bahasa daerah yang profesional dan berkelanjutan.

Kegiatan pelatihan ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta. Dian, guru seni dari Ciamis, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberinya pemahaman praktis dan inspirasi untuk membawa bahasa Sunda lebih dekat ke hati murid-muridnya.

“Saya jadi lebih siap. Anak-anak ternyata bisa sangat ekspresif dan percaya diri lewat cerita rakyat, lagu, atau video pendek berbahasa daerah. Ini bukan nostalgia, tapi masa depan yang berakar kuat,” kata Dian.

Herawati, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dan berperan aktif dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) mendatang. Ia menyebut pelatihan ini bukan akhir, melainkan awal dari gerakan literasi budaya daerah yang lebih kuat.

“Bahasa yang ditanam akan tumbuh. Dan para guru inilah yang kini membawa benih-benih itu ke ruang kelas,” ujar Herawati.

Pelatihan ini tidak hanya menghasilkan modul dan metode ajar, tetapi juga membangkitkan semangat baru: bahwa bahasa ibu adalah pondasi peradaban, dan pelestariannya bukan hanya tugas negara, tapi juga panggilan hati bagi para guru.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:36 WIB
Budaya Literasi di SMPN 1 Bogor Wujudkan Kreativitas dan Inovasi Pendidikan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 17:27 WIB
SMPN 1 Bogor Matangkan Persiapan Sambut MBG di September 2025
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:22 WIB
MBG Disambut Positif di TK Negeri Mexindo, Menu Sehat sesuai Usia Anak
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 14:29 WIB
Inovasi Kulit Pepaya SMPN 1 Bogor Tembus Finalis BIA 2025
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 13:59 WIB
SMAN 1 Bogor Buka Ruang Kreativitas Siswa untuk Inovasi Teknologi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 27 Agustus 2025 | 09:50 WIB
Pendaftaran TKA 2025 Dibuka, Murid Bisa Ukur Potensi Akademik
-->