- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:36 WIB
: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, saat menghadiri kegiatan "Tindak Lanjut Hasil Kunjungan Belajar Pembelajaran Mendalam di Australia" yang digelar di Jakarta, Selasa (30/7/2025). (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 31 Juli 2025 | 12:27 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 150
Jakarta, InfoPublik — Pemerintah Australia memberikan apresiasi atas komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional melalui pendekatan Pembelajaran Mendalam.
Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, saat menghadiri kegiatan "Tindak Lanjut Hasil Kunjungan Belajar Pembelajaran Mendalam di Australia" yang digelar di Jakarta, Selasa (30/7/2025).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti secara resmi membuka kegiatan tersebut, yang merupakan bagian dari upaya strategis Kemendikdasmen dalam mentransformasikan kualitas pembelajaran di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh tim pengembang kurikulum, kepala sekolah, dan guru yang sebelumnya melakukan kunjungan studi ke berbagai institusi pendidikan di Australia.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Australia yang selama ini menjadi mitra strategis dalam pendidikan. Pembelajaran Mendalam menjadi bagian penting dari transformasi pendidikan yang ingin kami tanamkan di setiap sekolah di Indonesia,” tegas Menteri Abdul Mu’ti.
Ia menambahkan bahwa Pembelajaran Mendalam tidak hanya fokus pada penguasaan pengetahuan, tetapi juga membangun makna, semangat belajar, serta kemandirian siswa. Pendekatan ini harus diterapkan secara konsisten oleh para guru, disesuaikan dengan konteks dan karakter masing-masing satuan pendidikan.
“Kita ingin Pembelajaran Mendalam tertanam dalam jiwa para guru, diterapkan dengan sepenuh hati, demi terwujudnya Pendidikan Bermutu untuk Semua,” ungkap Mu’ti.
Duta Besar Rod Brazier menyatakan bahwa Australia merasa bangga menerima delegasi Indonesia dan melihat semangat belajar yang tinggi dari para peserta. Ia menyebut kerja sama pendidikan sebagai pilar utama dalam hubungan bilateral kedua negara selama lebih dari 75 tahun.
“Kami memandang pendidikan sebagai investasi terpenting. Oleh karena itu, kami mengapresiasi langkah Kemendikdasmen dalam mendorong pembelajaran berkualitas. Kami akan terus mendukung melalui program-program inovatif,” ujarnya.
Rod juga memberikan apresiasi kepada Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) dan tim inovasi yang memfasilitasi keberhasilan program ini. Menurutnya, lembaga pendidikan di Australia akan terus terbuka untuk berbagi praktik baik dan berkolaborasi dalam membangun pendidikan inklusif di Indonesia.
Dalam sesi berbagi praktik baik, sejumlah delegasi menceritakan pengalaman langsung yang menginspirasi selama kunjungan di Australia. Seperti Suyanto, perwakilan Tim Pengembang Pembelajaran Mendalam, menyoroti peran kepemimpinan sebagai kunci utama kemajuan pendidikan Australia.
“Kepemimpinan di sekolah-sekolah Australia sangat kuat dan merata, mulai dari guru hingga orang tua. Ini memberi dampak signifikan pada kualitas pembelajaran,” ujarnya.
Sarlivanti, Kepala SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe, menyoroti pentingnya penyampaian learning goals atau tujuan belajar kepada siswa sebagai bagian dari strategi pembelajaran yang terarah dan bermakna.
“Anak-anak jadi tahu apa yang harus mereka capai. Dan keterlibatan orang tua dalam proses belajar menjadi modal utama dalam keberhasilan sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Ferdinand Wadu He, guru dari SMA Negeri 5 Kupang, mengungkapkan praktik kolaboratif antarguru sebagai pendekatan yang efektif.
“Di Australia, para guru meluangkan waktu satu hingga dua jam sebelum mengajar untuk merancang pembelajaran bersama. Ini memperkuat kualitas dan konsistensi pengajaran,” katanya.
Ia juga mengusulkan agar Indonesia mulai mengembangkan kecerdasan buatan (AI) yang dapat mendukung guru dan siswa dalam Pembelajaran Mendalam secara lebih personal dan adaptif.