Kolaborasi Dunia Pendidikan dan Industri Diperkuat untuk Tekan Pengangguran

: Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen secara tahunan pada triwulan I 2025 menunjukkan daya tahan dan ketangguhan ekonomi nasional di tengah dinamika global. Namun, agar pertumbuhan tersebut benar-benar inklusif dan menyejahterakan, dibutuhkan strategi konkret untuk memastikan terciptanya lapangan kerja yang selaras dengan kebutuhan industri (Foto: Dok kemendiktisaintek)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 31 Juli 2025 | 09:37 WIB - Redaktur: Untung S - 92


Jakarta, InfoPublik — Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen secara tahunan pada triwulan I 2025 menunjukkan daya tahan dan ketangguhan ekonomi nasional di tengah dinamika global. Namun, agar pertumbuhan tersebut benar-benar inklusif dan menyejahterakan, dibutuhkan strategi konkret untuk memastikan terciptanya lapangan kerja yang selaras dengan kebutuhan industri.

Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggencarkan penguatan sinergi lintas sektor melalui kebijakan pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perubahan zaman dan tuntutan pasar tenaga kerja.

Dalam pertemuan lintas sektor yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Rabu (30/7/2025), Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan Adziman, menegaskan pentingnya pendidikan tinggi sebagai motor penggerak penyelesaian persoalan bangsa—terutama dalam menekan angka pengangguran.

“Pendidikan tinggi harus mampu merespons tantangan dunia kerja secara langsung. Namun fokus kita tidak hanya pada hilir, yakni pengangguran, tetapi juga pada hulu—bagaimana kebijakan dapat mendorong tumbuhnya industri baru yang menyerap lebih banyak tenaga kerja,” ujar Wamen Fauzan.

Pertemuan ini mempertemukan unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku industri, serta institusi pendidikan tinggi untuk menyusun kebijakan pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan vokasi dan pemagangan. Pemerintah juga memperkuat komitmennya melalui kebijakan super tax deduction bagi perusahaan yang aktif menyelenggarakan pelatihan vokasi dan program pemagangan terstruktur.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menekankan bahwa kualitas pertumbuhan ekonomi tidak cukup dilihat dari angka statistik semata, tetapi dari efektivitasnya dalam menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

“Pertumbuhan yang berkualitas adalah pertumbuhan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi harus menjadi strategi utama,” ujar Menko Muhaimin.

Kebijakan ini sejalan dengan misi besar Kemdiktisaintek: Diktisaintek Berdampak—yakni mendorong agar pendidikan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga mitra aktif pembangunan dan penggerak transformasi sosial-ekonomi.

Kemdiktisaintek terus mendorong kolaborasi antara kampus dan industri dalam membangun kurikulum berbasis kebutuhan nyata, memperluas peluang magang, serta mempercepat penyerapan tenaga kerja terampil. Kolaborasi ini juga diyakini akan mendorong lahirnya inovasi dan pertumbuhan industri baru yang membuka lebih banyak peluang kerja di berbagai sektor.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan tidak hanya siap kerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Karena itu, kami mengundang dunia usaha untuk tidak ragu menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan,” tegas Wamen Fauzan.

Pertemuan strategis ini menjadi landasan penting dalam merancang kebijakan jangka menengah dan panjang untuk membangun konektivitas berkelanjutan antara pendidikan tinggi dan dunia industri. Arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan kini semakin terwujud melalui kebijakan-kebijakan terukur di bawah koordinasi Kemdiktisaintek.

Dengan memperkuat hubungan antara kampus dan industri, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda yang berdaya saing tinggi, siap kerja, dan berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif dan merata.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Tri Antoro
  • Jumat, 15 Agustus 2025 | 16:39 WIB
Capaian Ekonomi 2025: Pertumbuhan Stabil, Kemiskinan Menyusut
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:02 WIB
Mulai Agustus, TKA di Lumajang Wajib Bayar Retribusi USD100 per Bulan
  • Oleh MC KAB SIDOARJO
  • Sabtu, 28 Juni 2025 | 12:55 WIB
Investasi SDM: Pemkab Sidoarjo Salurkan Beasiswa hingga Luar Negeri
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 17 Juni 2025 | 19:36 WIB
Job Fair Pekanbaru 2025 Tawarkan 1.479 Lowongan, Catat Tanggalnya!
-->