- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 22:57 WIB
: Wamenkomdigi Nezar Patria menerima audiensi President Monash University Indonesia Matthew Nicholson di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat (1/8/2025). (Foto: Pey HS/Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 4 Agustus 2025 | 05:23 WIB - Redaktur: Kristantyo Wisnubroto - 156
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Monash University Indonesia menginisiasi kolaborasi untuk menggelar ajang konferensi internasional teknologi kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) bertajuk AI for Law Enforcement and Community Safety (AILECS) yang akan diselenggarakan di Indonesia pada April 2026.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menegaskan dukungan penuh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terhadap inisiatif tersebut, yang akan membahas terkait penegakan hukum dan kebijakan AI.
“Kami memberikan apreasiasi dan siap bekerja sama dalam penyiapan dan pelaksanaan AILECS tersebut. Kegiatan ini akan menjadi ajang besar yang mampu menarik partisipasi talenta digital muda Indonesia,” ujar Wamenkomdigi dalam keterangannya terkait audiensi dengan perwakilan Monash University Indonesia di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, pada Jumat (1/8/2025).
Wamen Nezar optimistis acara tersebut dapat menghadirkan berbagai kegiatan untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) AI di Indonesia, tidak hanya di sektor hukum dan kebijakan, namun juga di sektor prioritas lainnya.
"Bentuk kegiatannya bisa berupa hackathon atau lokakarya tentang AI di bidang pendidikan, kesehatan, dunia kerja, trasportasi, dan lainnya," jelasnya.
Menurut Nezar, saat ini sejumlah sektor telah terdampak oleh perkembangan teknologi AI sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan adopsi AI di sejumlah sektor terkait.
Sementara itu, Presiden Monash University Indonesia, Matthew Nicholson, menjelaskan, AILECS merupakan kolaborasi antara Monash University dan Kepolisian Federal Australia, serta melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di berbagai negara secara inklusif.
Gelaran AILECS di Indonesia diharapkan dapat menjadi ajang berkumpul para pengampu kebijakan serta pemangku kepentingan teknologi digital dan internet di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk mendiskusikan masa depan pemanfaatan AI di berbagai bidang.
"Akan ada sejumlah diskusi tentang pemanfaatan AI diantaranya pada bidang pendidikan, kesehatan, serta perlindungan hukum bagi perempuan dan anak," tuturnya.
Sejumlah hal lain yang turut didiskusikan dalam pertemuan tersebut diantaranya adalah inisiatif kerjasama multi-stakeholder antara pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor privat terkait riset kolaboratif, penguatan kurikulum dan materi ajar, hingga perkuliahan tamu (general lecture) berkala yang menghadirkan para pakar AI nasional maupun mancanegara.