- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 00:36 WIB
: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kerja sama internasional. Langkah terbaru diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MoC) antara Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) dengan Monash University, Australia (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:49 WIB - Redaktur: Untung S - 108
Jakarta, InfoPublik — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui kerja sama internasional. Langkah terbaru diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MoC) antara Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) dengan Monash University, Australia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan bagian dari strategi transformasi pendidikan nasional. “Kolaborasi dengan Monash University tidak hanya memperkuat kapasitas guru dan siswa, tetapi juga menjadi jembatan ilmu pengetahuan antara Indonesia dan Australia yang memberi dampak luas bagi masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
MoC tersebut mencakup penguatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di berbagai bidang, termasuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan profesi guru. Fokus program meliputi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), matematika, kecerdasan buatan (AI), literasi, numerasi, pendidikan inklusif, bimbingan konseling, hingga kepemimpinan sekolah.
Direktur Jenderal GTKPG, Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi guru menjadi prioritas utama Kemendikdasmen. “Ini sejalan dengan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua sekaligus implementasi Asta Cita Presiden pada poin ke-4, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia. Melalui kerja sama ini, kami berharap lahir berbagai bentuk kolaborasi, mulai dari pelatihan guru, evaluasi program, hingga pertukaran pakar dan tenaga pendidik,” tuturnya.
Sementara itu, Matthew Nicholson, President and Pro Vice-Chancellor Monash University, menilai kemitraan lintas negara adalah kunci menjawab tantangan global. “Kemitraan dengan Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Prof. Mu’ti merupakan kesempatan berharga untuk mempertemukan keahlian terbaik dari Indonesia dan Australia demi kepentingan siswa dan guru di seluruh Indonesia,” katanya.
Kemitraan ini sesungguhnya bukan hal baru. Sejak 2022, Ditjen GTKPG Kemendikdasmen dan Monash University telah melaksanakan program micro-credential melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program tersebut dirancang untuk mengembangkan kompetensi pendidik dalam bidang numerasi, pendidikan inklusif, dan pendidikan anak usia dini.
Melalui perluasan kerja sama ini, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya menghadirkan pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan berdaya saing global. Kolaborasi internasional dipandang bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan investasi strategis dalam membangun SDM unggul yang menjadi fondasi kemajuan bangsa.