- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 23:24 WIB
: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meninjau langsung Pameran Hasil Riset dan Inovasi Industri dalam rangkaian Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung. (Foto: Dok Kemendiktisaintek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 7 Agustus 2025 | 20:06 WIB - Redaktur: Untung S - 82
Jakarta, InfoPublik — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meninjau langsung Pameran Hasil Riset dan Inovasi Industri dalam rangkaian Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung.
Kunjungan itu menjadi penanda penting atas komitmen pemerintah untuk memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam mendukung hilirisasi dan lompatan industrialisasi nasional.
Konvensi perdana ini digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) sebagai platform kolaboratif pentahelix—melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku industri, komunitas, dan media—guna merumuskan peta jalan riset yang terintegrasi dengan kebutuhan industri strategis nasional.
“KSTI 2025 yang pertama ini digelar berdasarkan arahan Presiden Prabowo bahwa peneliti dari perguruan tinggi harus berkontribusi nyata dalam membangun ekonomi bangsa,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (7/8/2025).
Ia menegaskan bahwa penguasaan saintek menjadi kunci dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat, serta membentuk SDM unggul yang mampu mendukung pengembangan delapan sektor strategis nasional.
Mendiktisaintek menjelaskan bahwa KSTI 2025 akan melahirkan peta jalan riset dan inovasi nasional yang berfokus pada delapan sektor utama, yaitu: Energi, Pertahanan, Digitalisasi (kecerdasan buatan dan semikonduktor), Hilirisasi dan industrialisasi, Kesehatan, Pangan, Maritim, serta Material dan manufaktur maju.
Semua sektor tersebut diarahkan untuk memperkuat kemandirian teknologi nasional sekaligus meningkatkan daya saing global menuju Indonesia Emas 2045.
Pameran hasil riset dan inovasi yang digelar di Gedung Sabuga menjadi salah satu sorotan utama. Pameran ini menampilkan beragam produk riset unggulan dari perguruan tinggi, pusat riset, dan mitra industri strategis.
Beberapa inovasi yang dipamerkan antara lain: Sepeda motor listrik EVITS dan Modultrax, Tablet edukasi DigITS, Ventilator Covent-20, Alat deteksi dini virus dengue dan penyakit ginjal kronis, Enzim industri ramah lingkungan Excelzyme, Pembersih fluks Degostab dan Alfluks, dan Produk tekstil fungsional Rawramie dari serat rami sebagai alternatif kapas.
Berbagai hasil riset tersebut mencerminkan kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung industrialisasi nasional berbasis inovasi dan nilai tambah tinggi.
Selain pameran, rangkaian KSTI 2025 juga mencakup penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama strategis, penyampaian pidato kunci oleh menteri Kabinet Merah Putih, sesi pleno bersama penerima Nobel, diskusi paralel lintas sektor, dan forum panel direktur utama BUMN.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 2.000 peserta yang terdiri dari ilmuwan, teknokrat, pelaku industri strategis, dan pengambil kebijakan nasional.
Konvensi ini diharapkan menjadi katalis percepatan transformasi ekonomi Indonesia yang berbasis riset, teknologi, dan kolaborasi strategis menuju kedaulatan teknologi dan kemajuan bangsa secara berkelanjutan.